Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Adit Ingin Mencoblos, Rela Antre Dua Jam demi Urus Pindah TPS

Kompas.com - 16/01/2024, 05:00 WIB
Xena Olivia,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Perantau asal Palembang, Adit (29), tertunduk sambil main ponsel di tengah-tengah antrean pemohon pindah tempat pemungutan suara (TPS), di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jakarta Pusat, Senin (15/1/2024).

Saat dihampiri Kompas.com, Adit mengaku baru tahu bahwa dirinya sebagai perantau, harus memiliki surat pengantar dari KPU untuk mencoblos pada Pemilu 2024.

"Saya pikir bisa langsung kasih surat keterangan dari kantor 14 Februari nanti. Terus teman bilang, harus pakai surat dari KPU juga," ujar Adit kepada Kompas.com.

Baca juga: Hari Ini Terakhir, Urus Pindah TPS di KPU Jakpus Dibuka hingga Tengah Malam

Saat mengetahui hari ini adalah hari terakhir untuk mengurus perpindahan TPS, Adit segera meluncur ke KPU Jakarta Pusat setelah jam makan siang.

Berdasarkan testimoni kawannya, proses permohonan pindah TPS hanya memakan waktu 15 menit. Namun, alangkah terkejutnya Adit saat melihat antrean yang begitu panjang hingga mengular.

"Kirain 15 menit doang. Soalnya teman saya begitu, datangnya pagi-pagi. Ini saya datang pukul 14.00 WIB, sampai 14.30 WIB, belum masuk," keluh dia.

Baca juga: Urus Pindah TPS Pemilu di Hari Terakhir, Perantau Mengaku Baru Bisa Luangkan Waktu

Kendati demikian, Adit tetap bertahan agar bisa mendapatkan "tiket" mencoblos. Dia mengaku tidak berkeberatan apabila harus menunggu berjam-jam.

"Suara kita kan berarti, untuk lima tahun ke depan. Bukan yang sebulan atau setahun sekali," ujar Adit.

"Penting bagi kita memilih. Nunggu 1-2 jam oke ketimbang lima tahun menyesal," lanjut dia.

Menunggu hingga dua jam

Perjuangan Adit mendapatkan surat dari KPU terbayar setelah dua jam mengantre. Dia bersyukur bisa mendapatkan surat itu.

"Tadi di dalam lama banget karena sistemnya sering down. Jadi nunggunya lama. Di depan meja panitia KPU (sebenarnya) enggak sampai lima menit," ucap Adit.

"Baru dapat suratnya 16.15 WIB. Jadi total saya menunggu dua jam. Di luar 1,5 jam, di dalam 30 menit," sambung dia.

Berdasarkan pengamatannya, suasana di dalam juga cukup padat. Adit memilih lokasi TPS di kelurahan Cempaka Putih.

Baca juga: Hari Ini Terakhir Urus Pindah TPS, Berikut Syarat yang Harus Disiapkan

Lantaran, antreannya paling sedikit dibanding kelurahan lain.

"Yang paling ramai antrean Gambir dan Sawah Besar," tutur Adit.

Meski menunggu berjam-jam, Adit tidak merasa menyesal sama sekali. Justru, dia merasa senang dan lega.

"Jadi tanggal 14 tinggal datang ke TPS. Semua administrasi beres," kata Adit, lalu tersenyum.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Begal Bikin Resah Warga, Polisi Janji Tak Segan Tindak Tegas

Begal Bikin Resah Warga, Polisi Janji Tak Segan Tindak Tegas

Megapolitan
PSI Terima Pendaftaran 3 Nama Bacawalkot Bekasi, Ada Nofel Saleh Hilabi

PSI Terima Pendaftaran 3 Nama Bacawalkot Bekasi, Ada Nofel Saleh Hilabi

Megapolitan
KPAI: Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak Meningkat 60 Persen

KPAI: Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak Meningkat 60 Persen

Megapolitan
Belum Laku, Rubicon Mario Dandy Rencananya Mau Dikorting Rp 100 Juta Lagi

Belum Laku, Rubicon Mario Dandy Rencananya Mau Dikorting Rp 100 Juta Lagi

Megapolitan
3 Pelaku Begal Casis Polri di Jakbar Residivis, Ada yang Bolak-balik Penjara 6 Kali

3 Pelaku Begal Casis Polri di Jakbar Residivis, Ada yang Bolak-balik Penjara 6 Kali

Megapolitan
LPSK Dorong Pemenuhan Akomodasi Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan, Termasuk Perlindungan

LPSK Dorong Pemenuhan Akomodasi Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan, Termasuk Perlindungan

Megapolitan
Pemkot Jakbar Imbau Warga dengan Ekonomi Mampu Tak Beli Elpiji 3 Kg

Pemkot Jakbar Imbau Warga dengan Ekonomi Mampu Tak Beli Elpiji 3 Kg

Megapolitan
Jasad Wanita di Selokan Jalan Juanda Bekasi, Korban Telah Hilang Selama 4 Hari

Jasad Wanita di Selokan Jalan Juanda Bekasi, Korban Telah Hilang Selama 4 Hari

Megapolitan
Jasad Perempuan Ditemukan di Selokan Bekasi, Polisi: Sempat Terlihat Sempoyongan

Jasad Perempuan Ditemukan di Selokan Bekasi, Polisi: Sempat Terlihat Sempoyongan

Megapolitan
Rubicon Mario Dandy Belum Juga Laku di Lelang meski Harganya Telah Dikorting

Rubicon Mario Dandy Belum Juga Laku di Lelang meski Harganya Telah Dikorting

Megapolitan
Remaja Perempuan Direkam Ibu Saat Bersetubuh dengan Pacar, KPAI Pastikan Korban Diberi Perlindungan

Remaja Perempuan Direkam Ibu Saat Bersetubuh dengan Pacar, KPAI Pastikan Korban Diberi Perlindungan

Megapolitan
Eks Warga Kampung Bayam Sepakat Pindah ke Hunian Sementara di Ancol

Eks Warga Kampung Bayam Sepakat Pindah ke Hunian Sementara di Ancol

Megapolitan
Kronologi Komplotan Remaja Salah Bacok Korban saat Hendak Tawuran di Cimanggis Depok

Kronologi Komplotan Remaja Salah Bacok Korban saat Hendak Tawuran di Cimanggis Depok

Megapolitan
Sampah Menggunung di TPS Kembangan, Ketua RT Sebut Kekurangan Petugas untuk Memilah

Sampah Menggunung di TPS Kembangan, Ketua RT Sebut Kekurangan Petugas untuk Memilah

Megapolitan
Ditetapkan sebagai Tersangka, Ini Peran 5 Pelaku Begal Casis Bintara Polri di Jakbar

Ditetapkan sebagai Tersangka, Ini Peran 5 Pelaku Begal Casis Bintara Polri di Jakbar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com