Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tarik Pelanggan Anak Muda, Pedagang di Klender Jual Makanan Kekinian untuk Takjil

Kompas.com - 12/03/2024, 21:12 WIB
Nabilla Ramadhian,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah pedagang takjil di Jalan Teratai Putih Raya kawasan Pasar Perumnas Klender, Duren Sawit, Jakarta Timur, menjual jenis takjil yang tidak biasa.

Mereka tidak menjajakan takjil seperti kolak pisang, es timun suri, sup buah, atau biji salak, melainkan makanan kekinian.

"Jualan puding buah dan lumpia kering isi mi, daun bawang, dan telur," ungkap seorang pedagang takjil bernama Gita (17) di lokasi, Selasa (12/3/2024).

Baca juga: Harga Bahan Baku Naik, Pedagang Takjil Pasar Benhil Pilih Tak Naikkan Harga

Gita berjualan dengan dua temannya. Takjil dibanderol dengan harga Rp 5.000 untuk sekotak lumpia kering isi dua.

Sementara puding buah rasa melon dan mangga masing-masing harganya adalah Rp 8.000. Setiap puding diberi topping whipped cream dan potongan stroberi.

Gita menuturkan, ia dan dua temannya sengaja menjual makanan kekinian sebagai takjil. Sebab, mereka ingin menggaet minat pelanggan sesusia mereka untuk jajan di lapak tersebut.

"Biasanya kan takjil bukan makanan begini, tapi karena resepnya lewat di FYP (For You Page) TikTok jadinya tertarik. Makanan viral istilahnya. Mau nyoba aja jualan ini, siapa tahu ada anak-anak seumuran kami yang tertarik beli," terang dia.

Pedagang berusia paruh baya bernama Rizal (55) pun tidak ingin kalah. Ia menjual mochi sebagai takjil.

Ia tidak menampik, mochi tidak dapat disebut sebagai makanan kekinian karena sudah ada sejak lama di Indonesia.

Pasalnya, mochi adalah makanan khas Sukabumi dan ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda daerah tersebut.

"Mochi dari zaman dulu sebenarnya sudah ada, cuma sekarang isinya lebih dimodifikasi," ungkap Rizal di lokasi, Selasa.

Mochi tradisional hanya memiliki rasa kacang, sementara mochi masa kini isiannya lebih bervariasi. Misalnya saja, mochi berisi selai coklat atau matcha, oreo, bahkan keju.

Baca juga: 60 Gerai Ramaikan Pasar Takjil Benhil pada Ramadhan 1445 Hijriah

"Dulu rasa kacang saja, rasa original. Sekarang variatif dan disebut kekinian karena di mall ramai yang jual," tutur Rizal.

Untuk Rizal sendiri, ia menjual dua jenis mochi, yakni mochi original seharga Rp 7.000 dan mochi kekinian seharga Rp 8.000.

Mochi original dijual dalam kemasan satu kotak berisi lima mochi berukuran kecil, sementara mochi kekinian berisi satu mochi.

Mochi kekinian yang Rizal jual memiliki rasa yang variatif, salah satunya berisi selai coklat dengan potongan buah stroberi.

Meski mochi kekinian turut dijual untuk menarik minat anak-anak muda, tetapi mochi original lebih cepat ludes dibeli.

"Yang paling laris yang rasa original, bawa 20 kotak habis semua. Cepat banget dibeli ibu-ibu, mereka lebih senang rasa original," pungkas Rizal.

Baca juga: Hari Pertama Puasa, Warga Ramai Berburu Takjil di Pasar Perumnas Klender

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com