JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolsek Setiabudi Kompol Firman membenarkan pengendara motor yang lawan arah saat putar balik di Jalan Prof. Dr. Satrio, Jakarta Selatan, menyemprot cairan ke arah sekuriti.
“Ada semprotan (yang dilakukan pengendara motor) ke arah mata sekuriti,” ujar dia saat dikonfirmasi, Rabu (13/3/2024).
Namun, Firman belum bisa memastikan cairan apa yang disemprotkan ke wajah sekuriti.
Baca juga: Viral Video Sekuriti Vs Pengendara Motor Ribut-ribut di Jalanan Jaksel
Menurut dia, cairan tersebut berupa parfum ataupun cairan lainnya.
“Kami belum tahu, bisa saja parfum atau cairan lain,” tutur dia.
Adapun, cairan itu disemprotkan sang pengendara motor karena tak terima saat sekuriti melarangnya lawan arah.
Pengendara tersebut diketahui melawan arah di putaran balik Ciputra World.
“Jadi pengendara motor itu melawan arus pas memutar balik. Dia melawan arah di depan Ciputra World. Lalu, sekuriti menegur pengendara tersebut,” ucap Firman.
“Karena enggak terima, cekcok pun terjadi. Tapi enggak ada insiden pemukulan, cekcok mulut saja,” sambung dia.
Sebagai informasi, video ribut-ribut antara sekuriti vs pengendara motor di Jalan Prof. Dr. Satrio, Setiabudi, Jakarta Selatan, viral di media sosial.
Salah satunya dibagikan oleh akun Instagram @jakarta.terkini, Rabu.
Baca juga: Lawan Arah Saat Putar Balik Picu Keributan Sekuriti Vs Pengendara Motor di Jaksel
Dalam video tersebut, dua orang sekuriti bersitegang dengan pengendara motor di sebuah putaran balik.
Keributan diduga disebabkan karena pengendara tersebut nekat melawan arah untuk memutar balik.
"Pengendara motor tidak terima saat ditegur jangan lawan arah oleh petugas sekuriti. Kemudian, ada penyemprotan cairan seperti parfum ke petugas sekuriti dari pengendara, sehingga terjadi keributan,” tulis narasi dalam akun @jakarta.terkini.
Di lain sisi, keributan tersebut pada akhirnya membuat jalanan di sekitar lokasi menjadi macet.
Hal itu disebabkan karena tak sedikit pengendara yang akhirnya berhenti untuk sekadar melihat apa yang terjadi.
Baca juga: Jakarta Dikhawatirkan Semakin Banyak Demonstrasi Apabila Gubernur-nya Dipilih Presiden
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.