Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tawuran di Kolong Jalan Tol Cibitung yang Tewaskan 1 Orang Berawal dari Perang Sarung

Kompas.com - 16/03/2024, 15:17 WIB
Firda Janati,
Krisiandi

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Tawuran kelompok remaja di kolong tol Cibitung yang menewaskan seorang orang berinisial AA (17), rupanya berawal dari janjian perang sarung.

Kapolsek Cikarang Barat Kompol Gurnald Patiran menuturkan, korban sempat menghubungi salah satu pelaku, N (16), melalui pesan singkat WhatsApp.

"Pada Rabu jam 22.38 WIB, korban menghubungi N via aplikasi WhatsApp berisi ajakan untuk perang sarung pada Kamis (15/4/2024), sekira pukul 24.00 WIB," ujar Gurnald saat dikonfirmasi, Sabtu (16/3/2024).

Baca juga: Kronologi 3 Santri Tewas Tenggelam Saat Banjir di Kudus, Bermain Perahu Kayu di Persawahan

Korban dan pelaku kemudian menyepakati lokasi perang sarung di kolong tol Cibitung tepatnya di Jalan Arteri Tol Cibitung, Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi.

N lalu memberikan informasi berkait aksi tersebut kepada teman-temannya untuk berangkat ke lokasi yang telah disepakati.

"Setelah sampai di TKP, ternyata korban dan kelompoknya belum juga datang, sehingga N dan rombongannya kembali ke tempat mereka kumpul," jelasnya.

Baca juga: Tim SAR Temukan 1 Korban Tewas KM Yuiee Jaya 2 Terdampar di Selayar

Pada saat kembali itu, salah satu pelaku lainnya, MAA atau A (17) mengambil sebuah barang yang digunakan untuk melukai AA.

"MAA membawa kunci shock berbentuk huruf T Ialu ikut berangkat bersama N dan kelompoknya kembali ke tempat yang telah disepakati," papar Gurnald.

Korban dan kelompoknya pun datang. Perang sarung pun terjadi. Kelompok N juga mengeluarkan petasan.

"Kelompok N mengeluarkan petasan membuat korban dan kelompoknya kabur berlarian," ujar Gurnald.

Gurnald melanjutkan, saat berusaha kabur berlarian itu, korban berada di belakang dan berdekatan dengan MAA yang membawa kunci T.

"MAA mengayunkan benda tersebut ke arah kepala korban sebanyak tiga kali sampai kepala korban mengalami luka serius dan membuat korban terkapar tidak sadarkan diri," imbuhnya.

Baca juga: Remaja di Bekasi Tewas Usai Tawuran di Kolong Jalan Tol Cibitung

Setelah itu, N, MAA dan kelompoknya pergi meninggalkan lokasi. Kondisi korban masih terkapar di jalan.

"Korban lalu dibawa oleh teman-teman kelompoknya, menurut informasi teman korban dengan dibantu salah satu ojek online ke RS Adam Thalib," jelasnya.

Namun, AA dinyatakan telah meninggal dunia karena luka yang cukup serius di kepalanya.

Kini, polisi mengamankan lima orang pelaku termasuk pelaku utama MAA (17), N (16), I (17), R (16), dan F (16).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Megapolitan
Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Megapolitan
Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Megapolitan
Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Megapolitan
Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Megapolitan
Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk 'Liquid'

Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk "Liquid"

Megapolitan
PMI Jakbar Sebut Stok Darah Mulai Meningkat Akhir April 2024

PMI Jakbar Sebut Stok Darah Mulai Meningkat Akhir April 2024

Megapolitan
Nekatnya Eks Manajer Resto Milik Hotman Paris, Gelapkan Uang Perusahaan Rp 172 Juta untuk Judi 'Online' dan Bayar Utang

Nekatnya Eks Manajer Resto Milik Hotman Paris, Gelapkan Uang Perusahaan Rp 172 Juta untuk Judi "Online" dan Bayar Utang

Megapolitan
Psikolog Forensik: Ada 4 Faktor Anggota Polisi Dapat Memutuskan Bunuh Diri

Psikolog Forensik: Ada 4 Faktor Anggota Polisi Dapat Memutuskan Bunuh Diri

Megapolitan
Belum Berhasil Identifikasi Begal di Bogor yang Seret Korbannya, Polisi Bentuk Tim Khusus

Belum Berhasil Identifikasi Begal di Bogor yang Seret Korbannya, Polisi Bentuk Tim Khusus

Megapolitan
Taman Jati Pinggir Petamburan Jadi Tempat Rongsokan hingga Kandang Ayam

Taman Jati Pinggir Petamburan Jadi Tempat Rongsokan hingga Kandang Ayam

Megapolitan
Pengelola Rusun Muara Baru Beri Kelonggaran Bagi Warga yang Tak Mampu Lunasi Tunggakan Biaya Sewa

Pengelola Rusun Muara Baru Beri Kelonggaran Bagi Warga yang Tak Mampu Lunasi Tunggakan Biaya Sewa

Megapolitan
Pemprov DKI Mulai Data 121 Lahan Warga untuk Dibangun Jalan Sejajar Rel Pasar Minggu

Pemprov DKI Mulai Data 121 Lahan Warga untuk Dibangun Jalan Sejajar Rel Pasar Minggu

Megapolitan
Polisi Tangkap Pengedar Narkoba yang Pakai Modus Bungkus Permen di Depok

Polisi Tangkap Pengedar Narkoba yang Pakai Modus Bungkus Permen di Depok

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com