JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Detasemen Turangga Mabes Polri sudah terbiasa menghadapi berbagai jenis warga saat berpatroli dan mengamankan kegiatan car free day (CFD) di Bundaran HI, Jakarta Pusat.
Kehadiran anggota polisi yang menunggangi kuda ini memang selalu menarik perhatian warga.
Terkadang, ada saja warga yang punya permintaan di luar kebiasaan, misalnya hendak menjajal menunggangi kuda.
Namun, anggota Detasemen Turangga Mabes Polri terpaksa dengan tegas menolak permintaan itu.
"Orang-orang dewasa banyak yang minta naik, cuma tidak boleh," ungkap salah satu anggota Detasemen Turangga, Bripda Faisal, di lokasi CFD, Minggu (17/3/2024).
Baca juga: Polisi Berkuda dari Detasemen Turangga Bantu Amankan CFD
Faisal melanjutkan, hanya anak-anak berusia di bawah tujuh tahun yang boleh menunggangi kuda tersebut.
Itu pun harus didampingi oleh para Aswada, polisi yang menunggangi para kuda, dan hanya untuk berfoto, bukan jalan-jalan.
Saat naik pun harus digendong agar mereka tidak salah menginjak atau menendang kuda. Sebab, jika posisi kaki saat naik kuda salah, bisa membuat hewan tersebut jalan tanpa komando.
"Ada banyak orang dewasa yang kayak begitu, minta naik. Namanya kan penasaran, pengin naik kuda. Bukannya kami enggak mau kasih, tapi risikonya besar," tutur Faisal.
"Walau ngaku-ngaku sudah sering naik kuda, tetap enggak akan kami kasih karena sudah SOP (standar operasional prosedur). Dan belum tentu, karakteristik kuda kami sama dengan yang dia handle," imbuh dia.
Baca juga: Foto Bersama Polisi Berkuda Tak Boleh Sembarangan, Simak Tipsnya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.