Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pipa PAM Tersambung, Warga Kamal Muara Tak Lagi "Boncos" Beli Air untuk Mandi dan Masak

Kompas.com - 18/03/2024, 15:44 WIB
Tria Sutrisna,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Krisis air bersih yang dialami warga RW 01 Kelurahan Kamal Muara, Penjaringan, Jakarta Utara, selama bertahun-tahun perlahan mulai diatasi.

Warga tak lagi mengandalkan air tanah yang kurang baik kualitasnya atau membeli air bersih dari pedagang keliling untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Program penyambungan pipa air bersih PAM Jaya ke rumah-rumah warga oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, begitu terasa dampaknya bagi masyarakat di wilayah Kamal Muara.

 Baca juga: Warga Kamal Muara Tak Perlu Lagi Beli Air Bersih, Heru Budi: Uangnya Ditabung, Jangan buat Rokok

Ringankan beban pengeluaran

Maisaroh (34), salah seorang warga RW 01 Kamal Muara, merasakan betul dampak dari penyambungan pipa air bersih PAM Jaya ke rumahnya.

Kini, biaya yang harus dikeluarkan untuk kebutuhan air bersih sehari-hari jauh berkurang. Selisih uangnya, bisa disisihkan untuk keperluan lain.

“Kalau saya sekarang cuma keluar Rp 45.000-an sebulan buat satu rumah. Saya serumah empat orang,” ujar Maisaroh saat ditemui Senin (18/3/2024).

Sebelum mendapatkan fasilitas itu, Maisaroh harus merogoh kocek dua kali lipat untuk membeli air bersih dari pedagang. Belum lagi membayar upah jasa antar ke dalam rumah.

“Dulu saya beli air enggak buat mandi dan mencuci, cuma buat minum sama masak doang. Jadi saya irit kalau air. Karena mandi dan cuci pakainya air sumur,” ungkap Maisaroh.

Baca juga: Heru Budi Targetkan 4.000 Keluarga di Kamal Muara Tersambung Pipa Air Bersih April 2024

Pembagian pemakaian itu menjadi siasat Maisaroh, untuk menekan pengeluaran di tengah kesulitan mendapat air bersih. Sebab, air dari sumur di rumah Maisaroh kualitasnya kurang baik dan tak bisa dikonsumsi.

Warga lain, Nopita Yanti (42) juga bersyukur dengan masuknya jaringan pipa air bersih ke permukimannya. Sebab, beban biaya yang harus dikeluarkan untuk membeli air bersih sedikit lebih ringan.

“Saya kan keluarga besar, jadi kalau beli dua gerobak per hari. Isinya tujuh jeriken. Jadi sehari abis Rp 20.000 lebih,” ucap Nopita.

Kini, biaya yang harus Nopita dan keluarganya keluarkan untuk memenuhi kebutuhan air bersih tak lebih dari Rp 150.000 per bulan.

Ibu rumah tangga ini juga tak khawatir kehabisan air bersih ketika digunakan bersama seluruh anggota keluarganya yang berjumlah sembilan orang.

“Kalau saya sebulan itu kena Rp 158.000, itu tertinggi ya. Sekarang mah turun alhamdulillah Rp 120.000-an. Ini juga karena saya keluarganya banyak satu rumah 3 KK, sembilan orang,” tutur Nopita.

Baca juga: Cek Rumah Warga Kamal Muara yang Kini Tersambung Pipa Air Bersih, Heru Budi: Mohon Digunakan Bijak

Krisis air bersih menahun

Ketua Ketua RT 11, RW 01 Kamal Muara Ade Saputra mengungkapkan bahwa krisis air bersih yang dialami oleh dia dan para warganya sudah terjadi bertahun-tahun.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemprov DKI Diminta Bina Juru Parkir Liar agar Punya Pekerjaan Layak

Pemprov DKI Diminta Bina Juru Parkir Liar agar Punya Pekerjaan Layak

Megapolitan
Gerindra Berencana Usung Kader Sendiri di Pilgub DKI 2024

Gerindra Berencana Usung Kader Sendiri di Pilgub DKI 2024

Megapolitan
Munculnya Keraguan di Balik Wacana Pemprov DKI Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket Usai Ditertibkan

Munculnya Keraguan di Balik Wacana Pemprov DKI Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket Usai Ditertibkan

Megapolitan
Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra DKI Minta Maaf

Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra DKI Minta Maaf

Megapolitan
Polda Metro Minta Masyarakat Lapor jika Ada Juru Parkir Memalak

Polda Metro Minta Masyarakat Lapor jika Ada Juru Parkir Memalak

Megapolitan
Polisi Akan Bantu Dishub Tertibkan Juru Parkir Liar di Jakarta

Polisi Akan Bantu Dishub Tertibkan Juru Parkir Liar di Jakarta

Megapolitan
Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra Tetap Akan Usung Kader di Pilkada DKI 2024

Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra Tetap Akan Usung Kader di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Prabowo Belum Bahas Isu Penambahan Menteri di Kabinetnya

Prabowo Belum Bahas Isu Penambahan Menteri di Kabinetnya

Megapolitan
Berantas Jukir Liar, DPRD Usul Pemprov DKI-Minimarket Kerja Sama

Berantas Jukir Liar, DPRD Usul Pemprov DKI-Minimarket Kerja Sama

Megapolitan
Bulan Depan, Gerindra Akan Umumkan Nama yang Diusung untuk Pilgub DKI

Bulan Depan, Gerindra Akan Umumkan Nama yang Diusung untuk Pilgub DKI

Megapolitan
Tak Tutup Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, PDIP: Tergantung Penilaian DPP dan Rekam Jejak

Tak Tutup Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, PDIP: Tergantung Penilaian DPP dan Rekam Jejak

Megapolitan
Jukir Liar Akan Ditertibkan lalu Dikasih Pekerjaan, DPRD DKI: Tidak Semudah Itu 'Ferguso'!

Jukir Liar Akan Ditertibkan lalu Dikasih Pekerjaan, DPRD DKI: Tidak Semudah Itu "Ferguso"!

Megapolitan
Gerindra DKI Usul 4 Nama Bacagub Jakarta ke DPP, Ada Ariza Patria dan Rahayu Saraswati

Gerindra DKI Usul 4 Nama Bacagub Jakarta ke DPP, Ada Ariza Patria dan Rahayu Saraswati

Megapolitan
Jangan Seolah Lepas Tangan, Direktur STIP dan BPSDM Diminta Ikut Tanggung Jawab atas Tewasnya Putu

Jangan Seolah Lepas Tangan, Direktur STIP dan BPSDM Diminta Ikut Tanggung Jawab atas Tewasnya Putu

Megapolitan
DPRD DKI: Tidak Ada Anggaran untuk Beri Pekerjaan Eks Jukir Liar Minimarket

DPRD DKI: Tidak Ada Anggaran untuk Beri Pekerjaan Eks Jukir Liar Minimarket

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com