Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penerangan JPO Depan Trisakti Dikeluhkan Redup, Pengamat: Jangan-jangan Tidak Ada Anggaran...

Kompas.com - 19/03/2024, 17:16 WIB
Rizky Syahrial,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat tata kota Yayat Supriatna menyoroti kurangnya perawatan terhadap penerangan pada jembatan penyeberangan orang (JPO) di DKI Jakarta.

"Harus diakui, minim sekali perawatan JPO untuk penerangan," ujar Yayat saat dihubungi, Selasa (19/3/2024).

Ia pun mempertanyakan ketersediaan anggaran pada Dinas Bina Marga DKI Jakarta dan perusahaan penyedia listrik terkait perawatan fasilitas umum ini.

"Apakah anggaran ada? Jangan-jangan tidak ada anggarannya. Itu termasuk tanggung jawab PLN dan dinasnya. Kan ada biaya untuk prasarana," ucap Yayat. 

Baca juga: JPO Depan Kampus Trisakti Rusak, Pengamat: Merusak Budaya Berjalan Kaki

Ia pun mendorong Pemprov DKI Jakarta melalui dinas terkait untuk segera menginventarisasi persoalan penerangan pada JPO.

Ia mengingatkan, angka kriminalitas di Ibu Kota masih tinggi. Tempat-tempat yang minim pencahayaan berpotensi menjadi arena bagi penjahat melakukan aksinya.

Jangan sampai pembenahan baru dilakukan setelah ada korban terlebih dahulu atau viral di media sosial.

"Jangan terjadi pembiaran. Kalau ada korban semua protes, baru dikerjakan. Itu yang jadi masalah," kata dia.

Salah satu persoalan penerangan terjadi di JPO Jalan Kyai Tapa, depan Trisakti School of Management, Grogol Petamburan, Jakarta Barat.

Dinda (21) mengeluhkan minimnya penerangan di akses yang biasa digunakan untuk menyeberang itu.

"Untuk lampunya juga diperbaiki, dicek lagi. Memang enggak mati semua, cuma ada yang mati (jadi redup)," ucap Dinda.

"Karena waktu itu aku pernah lewat JPO malam, lampunya ada yang enggak hidup gitu, gelap. Jadi lebih takut sih," terang Dinda. 

Baca juga: JPO Depan Kampus Trisakti Sempat Bolong, Pengamat: Mengabaikan Prinsip Memanusiakan Pejalan Kaki

Selain penerangan, pijakan JPO juga mesti diperbaiki agar warga nyaman melintas.

"Pijakan diperbaiki, lampu juga diperbaiki biar orang yang lewat merasa aman gitu," papar Dinda.

Selain Dinda, Antonius (19) juga mengatakan hal sama. Menurutnya, penerangan yang kurang di JPO ini membuat rawan kejahatan.

"Bisa dibilang iya (rawan). Soalnya gelap kan di sini. Kalau malam di sini kan gelap gitu," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemda DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemda DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com