JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang pria tergeletak tak berdaya di wilayah Kampung Bahari, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Minggu (24/3/2024).
Dengan mengenakan jaket merah, tubuh pria itu bersimbah darah tergeletak di pinggir jalan. Dalam video yang diterima Kompas.com, tak ada satu orang pun yang mendekat.
Kematian mengenaskan itu menimbulkan spekulasi bahwa pria tersebut merupakan bagian dari gembong narkoba yang sedang saling serang akibat persaingan bisnis.
Terlebih, pria yang identitasnya belum diungkap polisi itu tewas di Kampung Bahari, wilayah yang terkenal dengan sebutan "kampung narkoba".
Baca juga: Seorang Pria Tewas Dibacok di Kampung Bahari
Kepala Unit (Kanit) Reserse dan Kriminal (Reskrim) Kepolisian Sektor Tanjung Priok Inspektur Satu (Iptu) Idris mengungkapkan, pria itu tewas akibat dibacok.
"Kalau untuk kejadian itu memang ada, kejadian orang yang melakukan pembacokan," ujar Idris saat dihubungi Kompas.com, Senin (25/3/2024).
Menurut dia, korban merupakan warga Papanggo, Jakarta Utara. Sedangkan pelaku merupakan warga Kampung Bahari.
"Pelaku satu, setahu kami pelaku satu. (Identitas pelaku dan korban) nanti kami ini (informasikan), nanti ya," kata Idris.
Baca juga: Pengedar Narkoba di Kampung Bahari Gunakan Granat Asap dan Drone untuk Halangi Penggerebekan Polisi
Idris mengungkapkan, pria yang tewas dibacok di Kampung Bahari, Jakarta Utara tidak terkait dengan bisnis jual beli narkoba.
"Tidak ada persaingan-persaingan yang disampaikan, terkait dengan bandar narkoba. Kalau kami terlalu dini menyampaikan seperti itu. Kami enggak tahu info itu dari siapa," kata Idris.
Sementara ini, ia belum membeberkan kronologi kejadian tersebut. Begitu pula soal apakah pelaku sudah ditangkap atau belum oleh polisi.
"Nanti untuk (keterangan) resminya pagi atau siang disampaikan Kanit Polres (Jakarta Utara)," imbuh dia.
Adapun tubuh pria yang telah berlumuran darah itu tak lama kemudian dibawa oleh warga menggunakan sepeda motor. Sementara sebagian warga lainnya berkumpul melihat jasad korban.
(Tim Redaksi : Zintan Prihatini, Akhdi Martin Pratama)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.