Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pria Bersimbah Darah Tergeletak Tak Ada yang Menolong di Kampung Bahari, Bandar Narkoba?

Kompas.com - 25/03/2024, 09:34 WIB
Larissa Huda

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang pria tergeletak tak berdaya di wilayah Kampung Bahari, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Minggu (24/3/2024).

Dengan mengenakan jaket merah, tubuh pria itu bersimbah darah tergeletak di pinggir jalan. Dalam video yang diterima Kompas.com, tak ada satu orang pun yang mendekat.

Kematian mengenaskan itu menimbulkan spekulasi bahwa pria tersebut merupakan bagian dari gembong narkoba yang sedang saling serang akibat persaingan bisnis.

Terlebih, pria yang identitasnya belum diungkap polisi itu tewas di Kampung Bahari, wilayah yang terkenal dengan sebutan "kampung narkoba".

Baca juga: Seorang Pria Tewas Dibacok di Kampung Bahari

Diduga dibacok

Kepala Unit (Kanit) Reserse dan Kriminal (Reskrim) Kepolisian Sektor Tanjung Priok Inspektur Satu (Iptu) Idris mengungkapkan, pria itu tewas akibat dibacok.

"Kalau untuk kejadian itu memang ada, kejadian orang yang melakukan pembacokan," ujar Idris saat dihubungi Kompas.com, Senin (25/3/2024).

Menurut dia, korban merupakan warga Papanggo, Jakarta Utara. Sedangkan pelaku merupakan warga Kampung Bahari.

"Pelaku satu, setahu kami pelaku satu. (Identitas pelaku dan korban) nanti kami ini (informasikan), nanti ya," kata Idris.

Baca juga: Pengedar Narkoba di Kampung Bahari Gunakan Granat Asap dan Drone untuk Halangi Penggerebekan Polisi

Bantah soal persaingan bisnis narkoba

Idris mengungkapkan, pria yang tewas dibacok di Kampung Bahari, Jakarta Utara tidak terkait dengan bisnis jual beli narkoba.

"Tidak ada persaingan-persaingan yang disampaikan, terkait dengan bandar narkoba. Kalau kami terlalu dini menyampaikan seperti itu. Kami enggak tahu info itu dari siapa," kata Idris.

Sementara ini, ia belum membeberkan kronologi kejadian tersebut. Begitu pula soal apakah pelaku sudah ditangkap atau belum oleh polisi.

"Nanti untuk (keterangan) resminya pagi atau siang disampaikan Kanit Polres (Jakarta Utara)," imbuh dia.

Adapun tubuh pria yang telah berlumuran darah itu tak lama kemudian dibawa oleh warga menggunakan sepeda motor. Sementara sebagian warga lainnya berkumpul melihat jasad korban.

(Tim Redaksi : Zintan Prihatini, Akhdi Martin Pratama)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com