Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terminal Jatijajar Depok Berbenah Jelang Mudik Lebaran, Pekerjanya Warga Sekitar

Kompas.com - 25/03/2024, 15:31 WIB
Dinda Aulia Ramadhanty,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Dua pekan menjelang periode mudik Idul Fitri 1445 Hijriyah, Senin (25/3/2024), Terminal Jatijajar, Depok, melakukan pembenahan infrastruktur.

Pengamatan Kompas.com, salah satu bagian yang dibenahi adalah akses jalan dari area parkir menuju lobby terminal. Akses jalan itu terbuat dari paving block.

Para pekerja yang mengenakan rompi oranye tampak mengaduk semen untuk menjadi alas paving block tersebut.

Selain itu, perbaikan juga dilakukan di akses masuk dari lobby terminal menuju ruang tunggu bus. Perbaikan berupa pemasangan ubin baru. 

Baca juga: Strategi Mudik Karyawan agar Lebih Lama di Kampung Halaman Tanpa Habiskan Jatah Cuti

Kepala Terminal Jatijajar Depok Asri Sinuraya mengatakan, pembenahan itu dilakukan demi kenyamanan penumpang.

"Perbaikannya lebih ke untuk jaminan kenyamanan penumpang dan estetika,” ujar Asri.

Ia melanjutkan, pembenahan infrastruktur itu merupakan bagian dari program padat karya di mana pekerjanya direkrut dari warga sekitar terminal.

"Ada 70 orang yang ikut, jadwal hari ini perapihan di luar sekitar trotoar depan lobi. Upah hariannya Rp 150.000/hari," tambah Asri.

Sejumlah calon penumpang mengaku, meski pembenahan sedang dilakukan, tetapi sebenarnya mereka sudah puas dengan fasilitas yang tersedia. 

Baca juga: Tips Tinggalkan Rumah Saat Mudik, Cabut Saklar Listrik dan Selang Gas Sebelum Berangkat

Tika (32) mengatakan, salah satu fasilitas yang sering digunakan adalah ruang tunggu.

"Setiap ke sini saya paling lama berdiam di sini (ruang tunggu) dan kayaknya memang terus bersih setiap ke sini," ungkap Tika.

Calon penumpang lain bernama Heni (44) juga mengungkapkan hal senada.

"Mungkin karena terminal ini termasuk yang utama di Depok, jadi ya luas dan nyaman-nyaman saja sih," ujar dia.

Calon penumpang lainnya bernama Santi (33) mengusulkan, salah satu yang harusnya dilengkapo adalah informasi mengenai keberangkatan dan kedatangan bus. 

Baca juga: Hindari Macet Saat Mudik, Warga Jakbar Ini Berangkat ke Kampung Halaman H-7 Lebaran

Sebab, ia seringkali mengandalkan suara teriakan petugas loket saja. Hal itu membuat calon penumpang rentan tertinggal bus.

"Saya sering belum tahu busnya datang jam berapa," ujar Santi.

Diberitakan sebelumnya, berdasarkan survei Kemenhub, sebanyak 84,27 persen warga Jabodetabek akan melaksanakan mudik. Jumlahnya, sekitar 28,4 juta orang.

Dari jumlah tersebut, sebagian besar atau 29,05 persen berencana mudik dengan kereta api. Sementara, 27,76 persen menggunakan bus, 15,03 persen menggunakan mobil pribadi, 9,02 persen menggunakan sepeda motor, dan 5,72 persen menggunakan kapal penyeberangan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Unggah Foto Gelas Starbuck Tutupi Kabah saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbuck Tutupi Kabah saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com