Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Pembacokan di Kampung Bahari Dikenal Baik dan Kerap Mengasuh Keponakan

Kompas.com - 26/03/2024, 05:00 WIB
Zintan Prihatini,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Angga Saputra (27), korban pembacokan di Kampung Bahari, Jalan Samudra 3, Tanjung Priok, Jakarta Utara, dikenal sebagai sosok yang baik di mata warga sekitar.

Korban tewas di tangan seorang pedagang kue keliling bernama Bella Renaldi (27), Minggu (24/3/2024).

Salah satu warga bernama Febri mengungkapkan, Angga kerap terlihat menjaga keponakannya.

Baca juga: Seorang Pria Tewas Dibacok di Kampung Bahari

"Dia pengasuh anak saudaranya. Dia memang sopan, enggak ada masalah kalau sama orang," kata Febri saat ditemui di lokasi kejadian, Senin (25/3/2024).

Kematian tragis korban membuat Febri heran. Sebab, Angga dikenal sebagai pribadi yang ramah.

“Korban kenal, semua di sini pada kenal. Enggak macam-macam orangnya, dia sopan. Saya juga bingung kasusnya apa,” ungkapnya.

Baca juga: Tersinggung Diolok-olok, Pemuda Bacok Rekannya di Kampung Bahari

Sementara itu, Febri mengaku tak begitu mengenal Renaldi. Dia hanya mengetahui bahwa pelaku tinggal di kawasan Muara Bahari.

Hal senada diungkapkan Tiwi, yang juga mengetahui bahwa korban tak pernah berbuat macam-macam.

"Kagetnya orang baik, kok dia (dibunuh). Anak enggak pernah neko-neko," tutur Tiwi.

Baca juga: Pria Bersimbah Darah Tergeletak Tak Ada yang Menolong di Kampung Bahari, Bandar Narkoba?

Ia mengaku tak mengetahui secara pasti bagaimana kejadian pembacokan itu. Saat mendatangi lokasi yang berada di persimpangan jalan, Tiwi sudah melihat Angga terkulai lemas dengan kondisi bersimbah darah.

"Enggak ada teriak-teriakan. Ada yang minta tolong, warga. Minta tolong angkatin (korban)," imbuhnya.

Saat itulah, dua orang warga membawa tubuh korban menuju rumah sakit menggunakan sepeda motor.

Baca juga: Polisi Tangkap Pelaku yang Bacok Pria di Kampung Bahari hingga Tewas

Dihubungi secara terpisah, Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Gidion Arif Setyawan mengungkapkan pembacokan bermula ketika Renaldi berkeliling menjual kue.

"Kemudian korban lewat dan mengatakan 'masa Abang-abangan jual kue, mending jual sabu saja'," jelas Gidion.

Pelaku yang tersinggung, kemudian pulang dan mengaku masih terngiang akan kalimat yang diucapkan oleh Angga.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cerita Pinta, Bangun Rumah Singgah demi Selamatkan Ratusan Anak Pejuang Kanker

Cerita Pinta, Bangun Rumah Singgah demi Selamatkan Ratusan Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok: Jangan Hanya Jadi Kota Besar, tapi Penduduknya Tidak Kenyang

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok: Jangan Hanya Jadi Kota Besar, tapi Penduduknya Tidak Kenyang

Megapolitan
Jukir Minimarket: Kalau Dikasih Pekerjaan, Penginnya Gaji Setara UMR Jakarta

Jukir Minimarket: Kalau Dikasih Pekerjaan, Penginnya Gaji Setara UMR Jakarta

Megapolitan
Bakal Dikasih Pekerjaan oleh Pemprov DKI, Jukir Minimarket: Mau Banget, Siapa Sih yang Pengin 'Nganggur'

Bakal Dikasih Pekerjaan oleh Pemprov DKI, Jukir Minimarket: Mau Banget, Siapa Sih yang Pengin "Nganggur"

Megapolitan
Bayang-bayang Kriminalitas di Balik Upaya Pemprov DKI atasi Jukir Minimarket

Bayang-bayang Kriminalitas di Balik Upaya Pemprov DKI atasi Jukir Minimarket

Megapolitan
Kala Wacana Heru Budi Beri Pekerjaan Eks Jukir Minimarket Terbentur Anggaran yang Tak Dimiliki DPRD...

Kala Wacana Heru Budi Beri Pekerjaan Eks Jukir Minimarket Terbentur Anggaran yang Tak Dimiliki DPRD...

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta 10 Mei 2024 dan Besok: Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 10 Mei 2024 dan Besok: Siang Cerah Berawan

Megapolitan
Sudah Ada 4 Tersangka, Proses Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Sudah Ada 4 Tersangka, Proses Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP | 4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP Terancam 15 Tahun Penjara

[POPULER JABODETABEK] Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP | 4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Polisi Periksa 43 Saksi Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Periksa 43 Saksi Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Bina Juru Parkir Liar agar Punya Pekerjaan Layak

Pemprov DKI Diminta Bina Juru Parkir Liar agar Punya Pekerjaan Layak

Megapolitan
Gerindra Berencana Usung Kader Sendiri di Pilgub DKI 2024

Gerindra Berencana Usung Kader Sendiri di Pilgub DKI 2024

Megapolitan
Munculnya Keraguan di Balik Wacana Pemprov DKI Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket Usai Ditertibkan

Munculnya Keraguan di Balik Wacana Pemprov DKI Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket Usai Ditertibkan

Megapolitan
Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra DKI Minta Maaf

Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra DKI Minta Maaf

Megapolitan
Polda Metro Minta Masyarakat Lapor jika Ada Juru Parkir Memalak

Polda Metro Minta Masyarakat Lapor jika Ada Juru Parkir Memalak

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com