JAKARTA, KOMPAS.com - Klakson telolet pernah digandrungi anak-anak di Jepara, Jawa Tengah, pada medio 2016. Mereka sering menanti kedatangan bus di pinggir jalan wilayah Ngabul.
Romli (41), sopir bus PO BEJEU, pernah menjadi bagian dari kehebohan itu.
"Dulu di Jepara sampai bikin macet. Biangnya macet itu bus telolet," ungkap dia di Terminal Pulogebang, Cakung, Jakarta Timur, Senin (25/3/2024).
Romli sudah bekerja di dua PO bus sejak tahun 2008. Rute keberangkatan dan tujuan selalu ke Jepara.
Romli mengalami sendiri seperti apa antusiasme warga Jepara ketika itu, baik anak-anak maupun dewasa, meminta para sopir bus membunyikan klakson telolet.
Baca juga: Fenomena Bocah Pengejar Telolet dan Penanganannya
Romli mengaku senang dengan antusiasme terhadap klakson telolet pada saat itu. Warga kerap memenuhi jalan-jalan raya di Jepara.
"Mereka keluar semua ke jalan raya. Sampai setiap pemberangkatan bus, dulu sampai macet parah. Sampai polisi keluar dan mengatur jalan," kenang Romli.
Meski demikian, ia tetap menganggap antusiasme seperti itu membahayakan. Sebab, ada yang nekat berdiri di jalan raya demi mencegat bus.
"Ada yang sampai ke jalanan dan bus disetop buat dijogetin pas membunyikan klakson," tutur Romli.
Anak-anak kecil pun sering berlarian mengikuti bus demi mendengar klakson telolet, tetapi posisi mereka di titik buta kendaraan.
Baca juga: Bocah Tewas Imbas Klakson Telolet, Korlantas Akan Sosialisasi agar Tak Pakai Klakson Dimodifikasi
Namun, tidak ada yang sampai mengejar bus pakai sepeda atau motor karena bus sulit bergerak imbas keramaian dari warga.
"Orang busnya jalan santai banget karena banyak orang dan bus dicegat. Sampai dulu kan warga Jepara sampai viral karena klakson telolet, karena jalanan sampai macet parah," kata Romli.
Parno (60), sopir bus PO Shantika, menyampaikan hal serupa. Ia mengingat betul ketika warga rela menunggu di pinggir jalan setiap pukul 03.00 WIB.
Biasanya, pukul tersebut adalah waktu bagi para sopir bus malam mulai bekerja.
Baca juga: Setuju Larangan Pasang Klakson Telolet, Sopir Bus: Terlalu Bahaya
"Seadanya orang itu keluar semua di jalanan. Kalau bus lewat, disuruh nyalakan klakson telolet. Kalau enggak, bus disetop di jalan, dan mereka pada joget (saat klakson telolet berbunyi)," ungkap Parno di Terminal Pulogebang, Cakung, Jakarta Timur, Senin.