Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jakarta Darurat Sampah, Pengamat Minta Pembangunan ITF Sunter Dilanjut

Kompas.com - 31/03/2024, 10:58 WIB
Shinta Dwi Ayu,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Pengamat isu bekelanjutan (sustainability) Sigmaphi, Gusti Raganata, meminta pembangunan proyek Intermediate Treatment Facility (ITF) di Sunter, Jakarta Utara agar kembali dijalankan.

Pasalnya, saat ini volume sampah di DKI Jakarta terus meningkat dan membuat kota ini masuk ke keadaan darurat sampah.

“Jakarta saat ini, dalam keadaan darurat sampah sehingga masuk ke dalam kota prioritas di dalam Peraturan Presiden No.35 Tahun 2018,” ucap Gusti dalam keterangan resminya, Minggu (31/3/2024).

Di tengah volume yang meningkat, Gusti menilai bahwa pengelolaan sampah di Jakarta perlu segera diprioritaskan.

Baca juga: Pembangunan ITF Sunter Dihentikan, Pengamat: Tidak Dijalankan Pj Gubernur DKI Jakarta

Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS) volume sampah yang terangkut di Jakarta tahun 2022 mencapai 7.543 ton per hari, angka tersebut mengalami peningkatan dari 2021 sebesar 7.234 ton per hari.

Sedangkan berdasarkan data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), DKI Jakarta menghasilkan 3,11 juta ton timbulan sampah sepanjang tahun 2022, naik 0,97% dibanding tahun 2021, tetapi menjadi level tertinggi dalam empat tahun terakhir.

Kemudian jumlah tersebut bertambah lagi menjadi 3,14 juta ton sepanjang tahun 2023.

Melihat kondisi tersebut, Gusti menilai bahwa proyek Fasilitas Pengelolaan Sampah Antara Kota Jakarta Utara di Sunter perlu dilanjutkan.

Baca juga: Heru Budi Sebut Sudah Lapor ke Pemerintah Pusat Usai Setop Proyek ITF Sunter

“Fasilitas Pengelolaan Sampah Antara Kota Jakarta Utara di Sunter, perlu segera dibangun kembali untuk mengatasi timbulan sampah di Jakarta yang akan terus meningkat,” sambungnya.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, pembangunan proyek ITF di Sunter awalnya digagas mantan Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo pada 2009, namun pembangunannya mangkrak.

Kemudian pada 2018, Anies Baswedan yang saat itu menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta berusaha untuk melanjutkan kembali pembangunan ITF Sunter dan melakukan peletakan batu pertama.

Namun, lagi-lagi pembangunan ITF tersebut berkali-kali dihentikan dan tidak terealisasi.

Sampai akhirnya, di tahun 2023, PJ Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono mengumumkan pemberhentian pembangunan proyek tersebut lantaran nilai investasi dan biaya operasional yang terlalu besar.

Baca juga: Heru Budi Sebut Pemprov Harus Gelontorkan Rp 3 Triliun Setahun jika Lanjutkan ITF Sunter

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Megapolitan
Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Megapolitan
Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Megapolitan
Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Megapolitan
Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Megapolitan
Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk 'Liquid'

Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk "Liquid"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com