Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus DBD Meningkat, Pemkot Jakut Lakukan Sosialisasi PSN di Satuan Pendidikan

Kompas.com - 03/04/2024, 13:50 WIB
Shinta Dwi Ayu,
Abdul Haris Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Utara (Jakut) melakukan Sosialisasi Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) di satuan pendidikan sebagai upaya mengatasi demam berdarah dengue (DBD) di Ibu Kota yang saat ini angkanya meningkat.

"Sosialisasi ini salah satu upaya Pemkot Jakut untuk mengatasi DBD pada tujuh tatanan," tutur Asisten Administrasi dan Kesejahteraan Rakyat Sekko Administrasi Jakut, Muhammad Andri kepada Kompas.com, Rabu (3/4/2024).

Tujuh tatanan yang dimaksud adalah pemukiman, institusi pendidikan, tempat kerja, tempat umum, tempat pengelolaan makanan, sarana olahraga, dan sarana kesehatan.

Baca juga: Kasus DBD Meningkat, Wali Kota Jakbar Minta Masyarakat Jaga Kebersihan

Sosialisasi yang dilakukan berupa peningkatan kewaspadaan terhadap ancaman DBD yang disebabkan virus dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk aedes aegypti.

Alasan Pemkot Jakut melakukan sosialisasi PSN di satuan pendidikan karena terdapat kurang lebih 20 persen kasus DBD yang menyerang anak pada usia sekolah dasar.

"Jadi, merupakan perhatian penting juga buat kita untuk memperhatikan tatanan kawasan pendidikan untuk me-refresh lagi kewaspadaan terhadap DBD," sambungnya.

Dengan sosialisasi itu, diharapkan guru dan pihak sekolah bisa lebih perhatian terhadap kebersihan lingkungan sekolah sehingga tidak menjadi sarang nyamuk DBD yang dapat membahayakan para siswa dan siswi.

Selain sosialisasi, Wali Kota Jakut juga sudah mengeluarkan perintah untuk menggencarkan pemberantasan sarang nyamuk di tujuh tatanan itu.

Baca juga: Pasien DBD di RSUD Tamansari Meningkat, Keterisian Tempat Tidur Hampir 100 Persen

"Wali Kota sudah mengeluarkan instruksi untuk menggiatkan pemberantasan nyamuk DBD pada tujuh tatanan itu," jelasnya.

Kemudian, Pemkot juga dibantu oleh para lurah dan Puskesmas di masing-masing wilayah untuk melakukan sosialisasi ke warga terkait pencegahan DBD sendiri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rangkaian Pilkada 2024 Belum Mulai, Baliho Bacalon Walkot Bekasi Mejeng di Jalan Arteri

Rangkaian Pilkada 2024 Belum Mulai, Baliho Bacalon Walkot Bekasi Mejeng di Jalan Arteri

Megapolitan
Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati”, Ketua RT: Warga Sudah Bingung Menyelesaikannya

Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati”, Ketua RT: Warga Sudah Bingung Menyelesaikannya

Megapolitan
Polisi Temukan Tisu “Magic” hingga Uang Thailand di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

Polisi Temukan Tisu “Magic” hingga Uang Thailand di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

Megapolitan
Ditangkap di Purbalingga, Eks Manajer yang Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris Sempat Berpindah-pindah

Ditangkap di Purbalingga, Eks Manajer yang Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris Sempat Berpindah-pindah

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Akan Diskrining, Disnakertrans DKI: Jangan Sampai Luntang-Lantung

Pendatang Baru di Jakarta Akan Diskrining, Disnakertrans DKI: Jangan Sampai Luntang-Lantung

Megapolitan
Warga Rusun Muara Baru Sulit Urus Akta Lahir, Pengelola: Mereka Ada Tunggakan Sewa

Warga Rusun Muara Baru Sulit Urus Akta Lahir, Pengelola: Mereka Ada Tunggakan Sewa

Megapolitan
Pengelola Bantah Adanya Praktik Jual Beli di Rusunawa Muara Baru Jakarta Utara

Pengelola Bantah Adanya Praktik Jual Beli di Rusunawa Muara Baru Jakarta Utara

Megapolitan
Gangster Bawa Senjata Kelillingi Tanjung Duren, Polisi Pastikan Tak Ada Korban

Gangster Bawa Senjata Kelillingi Tanjung Duren, Polisi Pastikan Tak Ada Korban

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Brigadir RAT, Sebut Kematian Disebabkan Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Brigadir RAT, Sebut Kematian Disebabkan Bunuh Diri

Megapolitan
Suramnya Kondisi RTH Tubagus Angke, Diduga Jadi Tempat Prostitusi dan Banyak Sampah Alat Kontrasepsi Berserakan

Suramnya Kondisi RTH Tubagus Angke, Diduga Jadi Tempat Prostitusi dan Banyak Sampah Alat Kontrasepsi Berserakan

Megapolitan
Polda Sulut Benarkan Brigadir RAT Jadi Ajudan Pengusaha di Jakarta, tetapi Tak Izin Pimpinan

Polda Sulut Benarkan Brigadir RAT Jadi Ajudan Pengusaha di Jakarta, tetapi Tak Izin Pimpinan

Megapolitan
Mantan Karyawan Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris untuk Bayar Utang Judi dan Beli Motor

Mantan Karyawan Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris untuk Bayar Utang Judi dan Beli Motor

Megapolitan
Pabrik Arang di Balekambang Baru Disegel, Warga Sudah Hirup Asap Pembakaran Arang Selama 15 Tahun

Pabrik Arang di Balekambang Baru Disegel, Warga Sudah Hirup Asap Pembakaran Arang Selama 15 Tahun

Megapolitan
Baru Kerja Sebulan, Eks Manajer Resto Milik Hotman Paris Gelapkan Uang Rp 172 Juta

Baru Kerja Sebulan, Eks Manajer Resto Milik Hotman Paris Gelapkan Uang Rp 172 Juta

Megapolitan
Sudah 4 Bulan Permukiman Cipayung Depok Banjir, Akses Jalan Bulak Barat-Pasir Putih Terputus

Sudah 4 Bulan Permukiman Cipayung Depok Banjir, Akses Jalan Bulak Barat-Pasir Putih Terputus

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com