Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lagi, 169 Remaja Ditangkap Polisi akibat Konvoi Berdalih Bagi Takjil di Jakpus

Kompas.com - 05/04/2024, 10:37 WIB
Xena Olivia,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Jajaran Polres Metro Jakarta Pusat menangkap 169 remaja yang konvoi dengan dalih bagi-bagi takjil sambil membawa bendera dan petasan di wilayah hukumnya, Kamis (4/4/2024).

“Kami mengamankan kembali remaja yang konvoi berdalih bagi takjil, yaitu di Jalan Gunung Sahari Sawah Besar, Flyover Roxy Gambir, Jalan MH Thamrin Gambir,” ujar Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Susatyo Purnomo Condro kepada wartawan, Jumat (5/4/2024).

Remaja yang ditangkap terdiri dari 136 laki-laki dan 33 perempuan. Adapun, polisi menyita 16 bendera, 1 lembar spanduk, dan 34 petasan kembang api.

Selain itu, juga 69 unit sepeda motor yang 54 unit di antaranya dikenakan tilang karena tak dilengkapi STNK, SIM, dan helm.

Baca juga: Saat Polisi Tindak Tegas Ratusan Pelajar yang Konvoi Berdalih Bagikan Takjil tapi Bawa Petasan

Susatyo mengimbau orangtua agar lebih aktif membina, mendidik, dan mengarahkan anak-anak agar berbuat baik, khususnya selama bulan Ramadhan ini.

“Harus kita pantau jangan sampai salah pergaulan di luar yang dapat menjerumuskan masa depannya. Mari siapkan masa depan anak-anak kita ke jalan yang benar,” tegas dia.

Sebelumnya, jajaran Polres Metro Jakarta Pusat telah menangkap 170 pelajar yang melakukan konvoi dengan modus serupa. Mereka dikumpulkan di gedung Balai Kota DKI Jakarta, Gambir, untuk membacakan surat pernyataan tidak akan mengulangi perbuatan sambil disaksikan perwakilan orangtua, Rabu (3/4/2024).

Apabila melakukan kembali, para pelaku terancam untuk diproses secara hukum yang berlaku.

Baca juga: Polres Jakpus: Kami Tangkap yang Konvoi Bawa Bendera

Susatyo berpendapat, tidak perlu melakukan konvoi dan arak-arakan di jalan raya untuk dapat berbagi takjil. Apalagi sambil membawa bambu atau senjata tajam yang bisa menghilangkan nyawa orang lain.

“Kami tidak ingin anak-anak kami harus meregang nyawa sia-sia dijalanan apabila terjadi tawuran saling menyerang menggunakan petasan, menggunakan bambu atau sajam yang bisa menghilangkan nyawa maupun melukai orang lain,” imbuh dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengelola Bantah Adanya Praktik Jual Beli di Rusunawa Muara Baru Jakarta Utara

Pengelola Bantah Adanya Praktik Jual Beli di Rusunawa Muara Baru Jakarta Utara

Megapolitan
Gangster Bawa Senjata Kelillingi Tanjung Duren, Polisi Pastikan Tak Ada Korban

Gangster Bawa Senjata Kelillingi Tanjung Duren, Polisi Pastikan Tak Ada Korban

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Brigadir RAT, Sebut Kematian Disebabkan Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Brigadir RAT, Sebut Kematian Disebabkan Bunuh Diri

Megapolitan
Suramnya Kondisi RTH Tubagus Angke, Diduga Jadi Tempat Prostitusi dan Banyak Sampah Alat Kontrasepsi Berserakan

Suramnya Kondisi RTH Tubagus Angke, Diduga Jadi Tempat Prostitusi dan Banyak Sampah Alat Kontrasepsi Berserakan

Megapolitan
Polda Sulut Benarkan Brigadir RAT Jadi Ajudan Pengusaha di Jakarta, tetapi Tak Izin Pimpinan

Polda Sulut Benarkan Brigadir RAT Jadi Ajudan Pengusaha di Jakarta, tetapi Tak Izin Pimpinan

Megapolitan
Mantan Karyawan Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris untuk Bayar Utang Judi dan Beli Motor

Mantan Karyawan Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris untuk Bayar Utang Judi dan Beli Motor

Megapolitan
Pabrik Arang di Balekambang Baru Disegel, Warga Sudah Hirup Asap Pembakaran Arang Selama 15 Tahun

Pabrik Arang di Balekambang Baru Disegel, Warga Sudah Hirup Asap Pembakaran Arang Selama 15 Tahun

Megapolitan
Baru Kerja Sebulan, Eks Manajer Resto Milik Hotman Paris Gelapkan Uang Rp 172 Juta

Baru Kerja Sebulan, Eks Manajer Resto Milik Hotman Paris Gelapkan Uang Rp 172 Juta

Megapolitan
Sudah 4 Bulan Permukiman Cipayung Depok Banjir, Akses Jalan Bulak Barat-Pasir Putih Terputus

Sudah 4 Bulan Permukiman Cipayung Depok Banjir, Akses Jalan Bulak Barat-Pasir Putih Terputus

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Segera Bangun RDF Plant Baru di Rorotan dan Pegadungan

Pemprov DKI Diminta Segera Bangun RDF Plant Baru di Rorotan dan Pegadungan

Megapolitan
Terima 256 Aduan Soal THR Lebaran 2024, Pemprov DKI Beri Tenggat Perusahaan hingga Akhir Tahun Ini

Terima 256 Aduan Soal THR Lebaran 2024, Pemprov DKI Beri Tenggat Perusahaan hingga Akhir Tahun Ini

Megapolitan
Banjir di Permukiman Depok Tak Surut 4 Bulan, Ketua RT Duga karena Tumpukan Sampah Tak Ditangani

Banjir di Permukiman Depok Tak Surut 4 Bulan, Ketua RT Duga karena Tumpukan Sampah Tak Ditangani

Megapolitan
Ulah Pengemudi Mobil Dinas Polri di Depok: Tabrak Motor lalu Kabur, Berujung Dibawa Satlantas

Ulah Pengemudi Mobil Dinas Polri di Depok: Tabrak Motor lalu Kabur, Berujung Dibawa Satlantas

Megapolitan
Pabrik Arang di Balekambang Beroperasi Tengah Malam, Bikin Warga Terbangun Gara-gara Asap

Pabrik Arang di Balekambang Beroperasi Tengah Malam, Bikin Warga Terbangun Gara-gara Asap

Megapolitan
Eks Manajer Resto Ramen Hotmen Milik Hotman Paris Ditangkap Usai Gelapkan Uang Perusahaan Rp 172 Juta

Eks Manajer Resto Ramen Hotmen Milik Hotman Paris Ditangkap Usai Gelapkan Uang Perusahaan Rp 172 Juta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com