Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Eks Warga Kampung Bayam Sebut Heru Budi Belum Pernah Datang untuk Mediasi

Kompas.com - 08/04/2024, 15:31 WIB
Shinta Dwi Ayu,
Abdul Haris Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekjen Nasional Front Perjuangan Pemuda Indonesia sekaligus perwakilan Kelompok Tani Susun Bayam Madani, Yusron, menyebut Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono belum pernah datang untuk melakukan mediasi terkait polemik yang terjadi.

"Belum pernah datang," tutur Yusron kepada Kompas.com, Senin (8/4/2024).

Sebelumnya Heru Budi mengaku sudah menemui warga Kampung Susun Bayam (KSB) di rumah susun (Rusun) Nagrak, Jakarta Utara.

Baca juga: Soal Polemik KSB, Heru Budi Mengaku Temui Eks Warga Kampung Bayam di Rusun Nagrak

Yusron menjelaskan, warga KSB yang ditemui Heru Budi adalah kelompok Persaudaraan Warga Kampung Bayam (PWKB).

Sementara yang sampai saat ini masih berpolemik dengan Jakpro adalah Kelompok Tani Kampung Bayam Madani.

"Jadi, terbagi menjadi dua kelompok PWKB dan Kelompok Tani Kampung Bayam Madani," sambungnya.

Yusron bercerita, awalnya PWKB bergabung dengan Kelompok Tani Kampung Bayam Madani di bawah kepemimpinan Furqon.

Namun, akhirnya terpisah menjadi dua kelompok karena berbeda strategi dan harapan.

"Strategi PWKB, tidak mau nurutin tinggal di Huntara, tapi tetap aksi sambil bikin tenda di pinggir Jakarta International Stadium (JIS). Aksi mereka berhari-hari itu," kata Yusron

Setelah melakukan aksi berhari-hari, akhirnya PWKB mendapat tawaran dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI untuk pindah ke Rumah Susun Nagrak, ditambah dengan uang kompensasi sebesar Rp 10 juta.

Baca juga: Warga Eks Kampung Bayam Ditangkap Polisi, Sekda DKI: Soal Itu Saya Belum Dapat Update

Sementara Furqon bersama Kelompok Tani Susun Bayam Madani tidak mau mendapatkan kompensasi.

Mereka tetap ingin mendapatkan rumah KSB seperti yang sudah dijanjikan saat awal.

"Makanya dia nurut tinggal di Huntara dulu, sambil nunggu KSB selesai dibangun dan diproses administrasinya," tegas Yusron.

Namun ternyata tidak ada kejelasan, akhirnya Furqon dan warga lainnya menduduki paksa KSB.

Berawal dari situ lah, polemik antara Kelompok Tani Susun Bayam Madani dengan Jakpro.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Megapolitan
Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Megapolitan
Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Megapolitan
Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Megapolitan
Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Megapolitan
Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk 'Liquid'

Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk "Liquid"

Megapolitan
PMI Jakbar Sebut Stok Darah Mulai Meningkat Akhir April 2024

PMI Jakbar Sebut Stok Darah Mulai Meningkat Akhir April 2024

Megapolitan
Nekatnya Eks Manajer Resto Milik Hotman Paris, Gelapkan Uang Perusahaan Rp 172 Juta untuk Judi 'Online' dan Bayar Utang

Nekatnya Eks Manajer Resto Milik Hotman Paris, Gelapkan Uang Perusahaan Rp 172 Juta untuk Judi "Online" dan Bayar Utang

Megapolitan
Psikolog Forensik: Ada 4 Faktor Anggota Polisi Dapat Memutuskan Bunuh Diri

Psikolog Forensik: Ada 4 Faktor Anggota Polisi Dapat Memutuskan Bunuh Diri

Megapolitan
Belum Berhasil Identifikasi Begal di Bogor yang Seret Korbannya, Polisi Bentuk Tim Khusus

Belum Berhasil Identifikasi Begal di Bogor yang Seret Korbannya, Polisi Bentuk Tim Khusus

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com