JAKARTA, KOMPAS.com -Perantau asal Pemalang, Jawa Tengah, bernama Susanto (38), lebih memilih mudik menggunakan sepeda motor pada momen Lebaran tahun ini.
Biaya yang dikeluarkan jauh lebih murah daripada ketika ia mudik naik bus.
"Sejak Covid-19, ada penurunan pendapatan. Jadi biar irit, mudiknya pakai motor. Selaras sama harga tiket bus yang makin naik," ungkap Susanto kepada Kompas.com di Duren Sawit, Jakarta Timur, Senin (8/4/2024).
Baca juga: Perantau Ini Tetap Pilih Motor Jadi Transportasi Mudik meski Rawan Kecelakaan
Selama merantau, Susanto tinggal di Cipondoh, Tangerang. Jarak menuju kampung halamannya adalah 368 kilometer.
Saat masih melajang, Susanto sering pulang kampung naik motor. Waktu tempuhnya berkisar 12 jam jika melaju dengan kecepatan 80 sampai 90 kilometer per jam.
Dalam sekali perjalanan, ia hanya perlu berhenti dua kali, yakni di Indramayu dan Brebes, sebelum bablas pulang ke Pemalang.
Sejak pendapatannya mencukupi dan berkeluarga, Susanto mulai pulang kampung naik bus.
"Mulai pakai motor lagi dari tiga tahunan yang lalu karena terbentur ekonomi. Terakhir naik bus, harga tiketnya Rp 300.000-an pas lebaran. Sekarang bisa jadi Rp 500.000-an," ucap dia.
Baca juga: Memahami Mudik sebagai Fenomena Protes
Sejak kembali mudik naik motor, Susanto lebih santai dalam menempuh perjalanan. Ia berhati-hati agar istri serta kedua anak yang salah satunya masih bayi bisa sampai dengan selamat.
Dahulu, ia menargetkan waktu perjalanan 12 jam dari Cipondoh ke Pemalang, namun kini Susanto tidak terpaut waktu.
"Sesampainya saja. Capek ya berhenti. Enggak nargetin harus tiba dalam 12 jam karena mengutamakan anak. Berhenti setiap 1,5 jam karena kasihan mereka," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.