Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rekayasa Lalin Saat Arus Mudik Bikin Keberangkatan Bus di Terminal Kampung Rambutan Terlambat

Kompas.com - 14/04/2024, 17:32 WIB
Nabilla Ramadhian,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Rekayasa arus lalu lintas saat arus mudik lebaran menyebabkan keberangkatan bus di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur, terlambat.

"Arus mudik kemarin kami akui ada keterlambatan karena one way dan contraflow," kata Kepala Unit Pengelola Terminal Angkutan Jalan Syamsul Mirwan di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur, Minggu (14/4/2024).

Setiap perusahaan otobus (PO) di Terminal Kampung Rambutan sudah memiliki jadwal keberangkatan masing-masing pada arus mudik kemarin.

Kendati demikian, deretan bus tersebut tidak dapat berangkat tepat waktu karena rekayasa arus lalu lintas (lalin) yang berlaku mulai 5 April 2024.

Baca juga: Sempat Dihentikan, Contraflow Dibuka Lagi di Km 72 hingga Km 47 Tol Cikampek

Diketahui, rekayasa arus lalin berupa contraflow, one way, dan ganjil genap di kawasan Jawa Barat dan Jawa Tengah.

"Karena oneway dan contraflow, mau tidak mau kendaraan hanya bisa pakai satu lajur busnya sehingga terjadi keterlambatan," ujar Syamsul.

Sebagian besar bus di Terminal Kampung Rambutan menggunakan sistem pergi-pulang.

Oleh karenanya, meski keberangkatan penumpang kloter pertama berjalan sesuai jadwal, belum tentu kloter selanjutnya sesuai.

Sebab, arus lalu lintas dari arah Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat, tersendat akibat rekaya arus lalin di Jawa Barat dan Jawa Tengah.

"Mungkin akan menjadi bayan evaluasi pimpinan terkait unsur pengambilan regulasi angkutan lebaran. Kalau untuk arus balik saat ini tidak ada keterlambatan," kata Syamsul.

Baca juga: One Way Diperpanjang di Km 414 Tol Kalikangkung hingga Km 72 Tol Cipali

Untuk diketahui, pemerintah bersama dengan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan kepolisian menerapkan sejumlah rekayasa arus lalin di beberapa ruas jalan tol.

Rekayasa lalin dilakukan untuk mengantisipasi kemacetan pada arus mudik dan arus balik Lebaran 2024.

Beberapa kebijakan yang diterapkan yakni berupa contraflow, one way, dan ganjil-genap yang bersifat situasional dengan diskresi kepolisian.

Aturan tersebut sesuai dengan Surat Keputusan Bersama (SKB) Direktur Jenderal (Dirjen) Perhubungan Darat, Kepala Korps Lalu Lintas Polri dan Dirjen Bina Marga Nomor KP-DRJD 1305 Tahun 2024, SKB/67/II/2024, 40/KPTS/Db/2024 tanggal 5 April.

Untuk arus mudik, sistem contraflow berlangsung pada 5-11 April. Sementara one way pada 5-7 April dan ganjil genap pada 5-9 April.

Baca juga: Buntut Kecelakaan Maut di Jalur Contraflow Tol Cikampek, Safety Car Bakal Kawal Pemudik

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Polisi Tangkap Pengedar Narkoba yang Pakai Modus Bungkus Permen di Depok

Polisi Tangkap Pengedar Narkoba yang Pakai Modus Bungkus Permen di Depok

Megapolitan
Heru Budi: Perpindahan Ibu Kota Jakarta Menunggu Perpres

Heru Budi: Perpindahan Ibu Kota Jakarta Menunggu Perpres

Megapolitan
Motif Mantan Manajer Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris, Ketagihan Judi 'Online'

Motif Mantan Manajer Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris, Ketagihan Judi "Online"

Megapolitan
Taman Jati Pinggir Jadi Tempat Rongsok, Lurah Petamburan Janji Tingkatkan Pengawasan

Taman Jati Pinggir Jadi Tempat Rongsok, Lurah Petamburan Janji Tingkatkan Pengawasan

Megapolitan
Rangkaian Pilkada 2024 Belum Mulai, Baliho Bacalon Walkot Bekasi Mejeng di Jalan Arteri

Rangkaian Pilkada 2024 Belum Mulai, Baliho Bacalon Walkot Bekasi Mejeng di Jalan Arteri

Megapolitan
Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati”, Ketua RT: Warga Sudah Bingung Menyelesaikannya

Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati”, Ketua RT: Warga Sudah Bingung Menyelesaikannya

Megapolitan
Polisi Temukan Tisu “Magic” hingga Uang Thailand di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

Polisi Temukan Tisu “Magic” hingga Uang Thailand di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

Megapolitan
Ditangkap di Purbalingga, Eks Manajer yang Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris Sempat Berpindah-pindah

Ditangkap di Purbalingga, Eks Manajer yang Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris Sempat Berpindah-pindah

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Akan Diskrining, Disnakertrans DKI: Jangan Sampai Luntang-Lantung

Pendatang Baru di Jakarta Akan Diskrining, Disnakertrans DKI: Jangan Sampai Luntang-Lantung

Megapolitan
Warga Rusun Muara Baru Sulit Urus Akta Lahir, Pengelola: Mereka Ada Tunggakan Sewa

Warga Rusun Muara Baru Sulit Urus Akta Lahir, Pengelola: Mereka Ada Tunggakan Sewa

Megapolitan
Pengelola Bantah Adanya Praktik Jual Beli di Rusunawa Muara Baru Jakarta Utara

Pengelola Bantah Adanya Praktik Jual Beli di Rusunawa Muara Baru Jakarta Utara

Megapolitan
Gangster Bawa Senjata Kelillingi Tanjung Duren, Polisi Pastikan Tak Ada Korban

Gangster Bawa Senjata Kelillingi Tanjung Duren, Polisi Pastikan Tak Ada Korban

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Brigadir RAT, Sebut Kematian Disebabkan Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Brigadir RAT, Sebut Kematian Disebabkan Bunuh Diri

Megapolitan
Suramnya Kondisi RTH Tubagus Angke, Diduga Jadi Tempat Prostitusi dan Banyak Sampah Alat Kontrasepsi Berserakan

Suramnya Kondisi RTH Tubagus Angke, Diduga Jadi Tempat Prostitusi dan Banyak Sampah Alat Kontrasepsi Berserakan

Megapolitan
Polda Sulut Benarkan Brigadir RAT Jadi Ajudan Pengusaha di Jakarta, tetapi Tak Izin Pimpinan

Polda Sulut Benarkan Brigadir RAT Jadi Ajudan Pengusaha di Jakarta, tetapi Tak Izin Pimpinan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com