Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Ungkap Percakapan soal Hubungan Terlarang Pelaku dan Perempuan Dalam Koper Sebelum Pembunuhan

Kompas.com - 03/05/2024, 16:18 WIB
Nabilla Ramadhian,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi mengungkapkan percakapan antara Ahmad Arif Ridwan Nuwloh (29) dengan RM (50), perempuan yang mayatnya dimasukkan ke dalam koper dan dibuang.

Dirreskrimum Polda Metro Jaya Kombes (Pol) Wira Satya Triputra mengatakan, percakapan itu terkait hubungan asmara antara keduanya.

"Kata-kata yang membuat tersangka emosi yaitu karena korban menanyakan status hubungan mereka, yaitu 'kita mau bagaimana?'," ujar Wira di Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (3/5/2024).

Baca juga: Bunuh dan Buang Mayat Dalam Koper, Ahmad Arif Tersinggung Ucapan Korban yang Minta Dinikahi

RM menanyakan hal tersebut usai keduanya berhubungan badan di sebuah hotel di Bandung, Rabu (24/4/2024).

Ahmad menjawab bahwa apa yang mereka jalin sejak Desember 2023 hanya berdasarkan kesenangan semata dan sama-sama menginginkannya. Padahal, keduanya sudah sama-sama berkeluarga.

Kendati demikian, korban ngotot meminta Ahmad harus bertanggung jawab untuk menikahinya.

"Tersangka menjawab, 'kalau pinjam uang setoran ini, nanti kita nikah'," lanjut Wira.

Untuk diketahui, pada saat itu, korban sedang membawa uang perusahaan Rp 43 juta untuk disetorkan ke bank.

Mendengar usulan Ahmad, RM dengan tegas menolaknya.

Baca juga: Bantu Buang Mayat Wanita Dalam Koper, Aditya Tak Bisa Tolak Permintaan Sang Kakak

"Kemudian tersangka tanya, 'mau dinikahin atau tidak?'. Kemudian korban menyatakan, kalau dinikahin ya takut pakai uang perusahaan," tutur Wira.

"Tersangka menjawab, 'saya akan tanggung jawab kalau ada apa-apa di perusahaan ini'," lanjut dia.

Wira menduga, Ahmad percaya diri mengatakan hal tersebut karena berprofesi sebagai auditor di kantor pusat keduanya di Tangerang.

Sementara korban berprofesi sebagai pemegang keuangan di kantor cabang Bandung.

"Mungkin karena posisinya sebagai auditor, mungkin bisa bikin laporan di perusahaan yang bisa dikondisikan oleh tersangka," papar Wira.

"Korban jawab, 'ngapain ngurusin yang kayak gini? Saya enggak ikut-ikutan. Saya mau setor uang. Ngapain auditor kayak kamu, brengsek'," sambung dia.

Baca juga: Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper Terungkap, Korban Ternyata Minta Dinikahi

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com