Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antarpribadi

Kompas.com - 04/05/2024, 12:39 WIB
Abdul Haris Maulana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Jakarta Ahmad Wahid buka suara soal kasus kematian mahasiswanya, Putu Satria Ananta Rustika (19), usai dianiaya seniornya berinisial T (21).

Wahid mengatakan, kejadian tersebut merupakan masalah pribadi antara pelaku dan korban, bukan karena perpeloncoan.

"(Budaya perpeloncoan) sudah tidak ada, sudah kita hilangkan. Jadi (kasus penganiayaan Putu) ini murni person to person," ungkap Wahid dikutip dari YouTube Kompas TV, Sabtu (4/5/2024).

Baca juga: Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Wahid menegaskan bahwa saat ini sudah tidak ada budaya perpeloncoan di sekolah yang ia pimpin.

"Di sini (STIP Jakarta) sebenarnya tidak ada perpeloncoan. Jadi kita sudah hapus semua perpeloncoan karena itu penyakit turun-temurun," jelasnya.

"Saya sendiri sudah setahun di sini (STIP), itu semua (budaya perpeloncoan) sudah saya hapus, enggak ada lagi," imbuhnya.

Diberitakan sebelumnya, Putu tewas usai diduga dianiaya seniornya berinisial T di sekolah.

Korban disebut dipukul lima kali oleh pelaku di bagian ulu hati sebelum akhirnya tewas pada Jumat (3/5/2024).

Berdasarkan pemeriksaan sementara, ditemukannya luka lebam di sekitar ulu hati Putu.

Baca juga: Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Korban sempat dibawa ke klinik sekolahnya usai kejadian itu. Namun, nadinya sudah tak berdetak.

Keluarga P juga sudah mengetahui peristiwa ini dan melaporkannya ke polisi.

Polisi masih terus mendalami dan mengembangkan kasus ini untuk dapat mengungkapnya secara terang-benderang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Begal Bikin Resah Warga, Polisi Janji Tak Segan Tindak Tegas

Begal Bikin Resah Warga, Polisi Janji Tak Segan Tindak Tegas

Megapolitan
PSI Terima Pendaftaran 3 Nama Bacawalkot Bekasi, Ada Nofel Saleh Hilabi

PSI Terima Pendaftaran 3 Nama Bacawalkot Bekasi, Ada Nofel Saleh Hilabi

Megapolitan
KPAI: Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak Meningkat 60 Persen

KPAI: Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak Meningkat 60 Persen

Megapolitan
Belum Laku, Rubicon Mario Dandy Rencananya Mau Dikorting Rp 100 Juta Lagi

Belum Laku, Rubicon Mario Dandy Rencananya Mau Dikorting Rp 100 Juta Lagi

Megapolitan
3 Pelaku Begal Casis Polri di Jakbar Residivis, Ada yang Bolak-balik Penjara 6 Kali

3 Pelaku Begal Casis Polri di Jakbar Residivis, Ada yang Bolak-balik Penjara 6 Kali

Megapolitan
LPSK Dorong Pemenuhan Akomodasi Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan, Termasuk Perlindungan

LPSK Dorong Pemenuhan Akomodasi Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan, Termasuk Perlindungan

Megapolitan
Pemkot Jakbar Imbau Warga dengan Ekonomi Mampu Tak Beli Elpiji 3 Kg

Pemkot Jakbar Imbau Warga dengan Ekonomi Mampu Tak Beli Elpiji 3 Kg

Megapolitan
Jasad Wanita di Selokan Jalan Juanda Bekasi, Korban Telah Hilang Selama 4 Hari

Jasad Wanita di Selokan Jalan Juanda Bekasi, Korban Telah Hilang Selama 4 Hari

Megapolitan
Jasad Perempuan Ditemukan di Selokan Bekasi, Polisi: Sempat Terlihat Sempoyongan

Jasad Perempuan Ditemukan di Selokan Bekasi, Polisi: Sempat Terlihat Sempoyongan

Megapolitan
Rubicon Mario Dandy Belum Juga Laku di Lelang meski Harganya Telah Dikorting

Rubicon Mario Dandy Belum Juga Laku di Lelang meski Harganya Telah Dikorting

Megapolitan
Remaja Perempuan Direkam Ibu Saat Bersetubuh dengan Pacar, KPAI Pastikan Korban Diberi Perlindungan

Remaja Perempuan Direkam Ibu Saat Bersetubuh dengan Pacar, KPAI Pastikan Korban Diberi Perlindungan

Megapolitan
Eks Warga Kampung Bayam Sepakat Pindah ke Hunian Sementara di Ancol

Eks Warga Kampung Bayam Sepakat Pindah ke Hunian Sementara di Ancol

Megapolitan
Kronologi Komplotan Remaja Salah Bacok Korban saat Hendak Tawuran di Cimanggis Depok

Kronologi Komplotan Remaja Salah Bacok Korban saat Hendak Tawuran di Cimanggis Depok

Megapolitan
Sampah Menggunung di TPS Kembangan, Ketua RT Sebut Kekurangan Petugas untuk Memilah

Sampah Menggunung di TPS Kembangan, Ketua RT Sebut Kekurangan Petugas untuk Memilah

Megapolitan
Ditetapkan sebagai Tersangka, Ini Peran 5 Pelaku Begal Casis Bintara Polri di Jakbar

Ditetapkan sebagai Tersangka, Ini Peran 5 Pelaku Begal Casis Bintara Polri di Jakbar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com