JAKARTA, KOMPAS.com - Sunarto alias Berkat (49), salah seorang tukang sampah menjadi korban salah sasaran pelaku tawuran di Cilincing, Jakarta Utara, Selasa (21/5/2024).
Sunarto tewas dengan kondisi telinga nyaris putus akibat sabetan senjata tajam (sajam) pada Selasa (21/5/2024).
"Hasil pengecekan di RSUD Cilincing bahwa benar adanya korban atas nama Sunarto alias Berkat meninggal dunia mengalami luka sobek di bagian telinga sebelah kiri sampai leher akibat senjata tajam," kata Kapolsek Cilincing Kompol Fernando Saharta Saragi saat dikonfirmasi oleh Kompas.com, Jumat (24/5/2024).
Baca juga: Remaja yang Direkam Ibu saat Bersetubuh dengan Pacar Dapat Pendampingan Psikologis
Lebih lanjut Fernando menjelaskan, berdasarkan keterangan saksi yakni istri korban yang bernama Nurhati (42), Berkat memang suka sekali tiduran di sekitar Pangkalan Pasir (Palpas) DAM Wika di Jalan Kalibaru, Cilincing, Jakarta Utara, yang menjadi tempat kejadian perkara (TKP).
Sekitar pukul 21.30 WIB, Berkat yang sedang asik bersantai tiba-tiba menjadi sasaran pelaku tawuran.
"Korban yang sedang tiduran di sekitar Dam Wika menjadi sasaran pelaku tawuran," sambungnya.
Sementara korban salah sasaran lain, Muhammad Teguh, menceritakan dia sedang berada di Jalan Tanah Merdeka ketika diajak ketiga rekannya, Yogi, Udin, Imron, Jabar, dan Asep untuk menuju ke Palpas DAM Wika.
Baca juga: Dituduh Ingin Curi Motor, Pria di Sunter Dipukuli dan Diikat Lehernya oleh Warga
Setelah sampai di Palpas, sudah terdapat anak-anak remaja kurang lebih berjumlah 10 orang.
Kemudian, dari arah Jalan Belah Kapal Kalibaru juga terdapat gerombolan remaja.
Tiba-tiba kelompok remaja dari Jalan Belah Kapal menyerang remaja yang sedang berada di Palpas.
Tawuran antar kelompok remaja pecah, Berkat dan Teguh yang tak tahu apa-apa tiba-tiba menjadi korban salah sasaran anggota pelaku tawuran.
Teguh juga dibacok hingga telapak tangannya sobek dan terluka.
"Akibat kejadian tersebut korban terkena sabetan senjata tajam yang mengakibatkan luka sobek di bagian telapak tangan sebelah kanan," terang Fernando.
Usai kejadian, Teguh sempat dibawa pulang ke rumah oleh rekannya bernama Udin. Namun, karena luka sobekan di tangannya parah ia juga dilarikan ke RSUD Cilincing.
Saat kejadian, Teguh mengaku tak mengenal para pelaku tawuran yang membacok tangannya dan juga Berkat.
Sampai saat ini, polisi masih terus melakukan penyidikan atas kasus ini dan para pelaku tawuran masih dalam pencarian.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.