Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Bantu Polisi Tangkap Pencuri Pembatas Jalan di Rawa Badak yang Dianggap Meresahkan

Kompas.com - 29/05/2024, 08:54 WIB
Shinta Dwi Ayu,
Fitria Chusna Farisa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi mengungkap, penangkapan Maryono (49), satu dari tiga tersangka pencurian pembatas jalan di jalur lambat ujung Plumpang Jalan Yos Sudarso, Rawa Badak Selatan, Koja, Jakarta Utara, dibantu oleh warga setempat.

Maryono ditangkap di rumah kontrakannya di Jalan Plumpang B, Koja, Jakarta Utara, Minggu (21/3/2024).

"Pada saat kami berhasil melakukan penangkapan terhadap pelaku, itu juga dibantu oleh warga sekitar ataupun tetangganya karena sudah merasa resah dengan tindakan pelaku selama ini," ucap Kapolsek Koja Muhammad Syahroni saat jumpa pers di kantornya, Selasa (28/5/2024).

Menurut polisi, warga sekitar merasa resah dengan keberadaan pelaku. Pasalnya, Maryono kerap kali bertengkar dengan para tetangga.

Selain itu, Maryono juga disebut kerap marah dan tak terima ketika ditegur tetangganya.

"Berdasarkan informasi dari pengurus lingkungan RT maupun RW-nya, pelaku yang kita tangkap ini sungguh meresahkan di lingkungan tempat tinggalnya," ujar Syahroni. 

Baca juga: Polisi Masih Buru Dua dari Tiga Pencuri Pembatas Jalan di Rawa Badak

Namun demikian, berdasarkan hasil pemeriksaan polisi, Maryono baru pertama kali melakukan aksi pencurian.

Kepada polisi, Maryono mengaku nekat mencuri pembatas jalan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Uang hasil pencurian itu digunakan Maryono untuk menafkahi istri dan anak.

Adapun dalam melakukan aksi pencurian, Minggu (17/3/2024) Maryono tidak seorang diri, melainkan bersama kedua rekannya, yakni Bule dan Mitun. Ketiganya, membawa besi pembatas jalan dengan menggunakan gerobak kayu.

Aksi ketiganya direkam oleh pengguna jalan yakni WHR dan YHN. Mengetahui aksi pencuriannya direkam, ketiga pelaku melarikan diri.

Setelah kejadian, WHR dan YHN mengunggah video tersebut ke sosial media yang akhirnya viral.

Mengetahui video tersebut, jajaran polisi Polsek Koja mencari keberadaan pelaku dengan lebih dulu menggali keterangan dari para saksi.

"Kami analisis dan kami dalami, yang pertama kami datangi saksi sepasang suami istri yaitu saudari YHN dan suaminya saudara WHR pada saat itu di kediamannya di Cilincing," kata Syahroni.

Kepada polisi, YHN dan WHR menyampaikan kesaksian mereka mengenai kronologi kejadian serta ciri-ciri pelaku.

Berbekal informasi tersebut, polisi berhasil membekuk salah seorang pelaku yakni Maryono di kontrakannya di Jalan Plumpang B, Koja, Jakarta Utara, Minggu (21/3/2024).

Namun, keberadaan Bule dan Mitun sampai saat ini belum berhasil ditemukan polisi. Keduanya berpindah kontrakan usai melakukan aksi pencurian itu.

Baca juga: Temuan Mayat dalam Toren di Pondok Aren, Polisi: Saat Terendam Air, Kondisi Korban Masih Hidup

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Uniknya Seni Lukis Piring di Bekasi, Bermodalkan Piring Melamin dan Pensil Anak SD

Uniknya Seni Lukis Piring di Bekasi, Bermodalkan Piring Melamin dan Pensil Anak SD

Megapolitan
Sapi Kurban Mengamuk Saat Hendak Disembelih di Tangsel, Rusak Tiga Motor Warga

Sapi Kurban Mengamuk Saat Hendak Disembelih di Tangsel, Rusak Tiga Motor Warga

Megapolitan
Suasana Mencekam di Pasar Minggu Sore Ini, Dua Ormas Bentrok Lempar Batu dan Helm

Suasana Mencekam di Pasar Minggu Sore Ini, Dua Ormas Bentrok Lempar Batu dan Helm

Megapolitan
PKB Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024 karena Hasil 'Survei Langitan'

PKB Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024 karena Hasil "Survei Langitan"

Megapolitan
Marak Penjarahan Aset di Rusunawa Marunda, Pengelola Ungkap Tak Ada CCTV di Sana

Marak Penjarahan Aset di Rusunawa Marunda, Pengelola Ungkap Tak Ada CCTV di Sana

Megapolitan
Gang Venus Tambora Terlalu Padat Penduduk, Pemerintah Diminta Relokasi Warga ke Rusun

Gang Venus Tambora Terlalu Padat Penduduk, Pemerintah Diminta Relokasi Warga ke Rusun

Megapolitan
Demi Berkurban Sapi, Sugito Pedagang Siomay Menabung Dua Bulan Sebelum Idul Adha

Demi Berkurban Sapi, Sugito Pedagang Siomay Menabung Dua Bulan Sebelum Idul Adha

Megapolitan
Truk Sampah di Kota Bogor Disebut Tak Dapat Peremajaan Bertahun-tahun, padahal Berusia Tua

Truk Sampah di Kota Bogor Disebut Tak Dapat Peremajaan Bertahun-tahun, padahal Berusia Tua

Megapolitan
Pengelola Rusunawa Marunda Bakal Pasang Alat Kontrol Patroli untuk Cegah Penjarahan Berulang

Pengelola Rusunawa Marunda Bakal Pasang Alat Kontrol Patroli untuk Cegah Penjarahan Berulang

Megapolitan
Menunggu Berjam-jam di Masjid Istiqlal, Warga Kecewa Tak Ada Pembagian Daging Kurban

Menunggu Berjam-jam di Masjid Istiqlal, Warga Kecewa Tak Ada Pembagian Daging Kurban

Megapolitan
Sugito Tak Masalah Dapat Daging Kurban Sedikit: Yang Penting Orang di Lingkungan Kita Bisa Makan

Sugito Tak Masalah Dapat Daging Kurban Sedikit: Yang Penting Orang di Lingkungan Kita Bisa Makan

Megapolitan
Warga Jakbar Datang ke Masjid Istiqlal Berharap Kebagian Daging Kurban: Di Rumah Cuma Dapat 2 Ons

Warga Jakbar Datang ke Masjid Istiqlal Berharap Kebagian Daging Kurban: Di Rumah Cuma Dapat 2 Ons

Megapolitan
PKB Terbitkan SK Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024

PKB Terbitkan SK Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Pisau JF untuk Tusuk Tetangganya yang Ganggu Anjing Semula untuk Ambil Rumput

Pisau JF untuk Tusuk Tetangganya yang Ganggu Anjing Semula untuk Ambil Rumput

Megapolitan
Diduga Sakit, Pria Lansia Ditemukan Meninggal di Kamar Kos Bogor

Diduga Sakit, Pria Lansia Ditemukan Meninggal di Kamar Kos Bogor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com