JAKARTA, KOMPAS.com - Komplotan pencuri spion mobil di Jakarta Utara, yakni, IP (23), RY (24), dan AY (20), mengaku menjalankan aksinya demi memenuhi kebutuhan sehari-hari. Ketiganya tidak mempunyai pemasukan karena tak bekerja.
“Motifnya karena mereka pengangguran, motifnya untuk menutupi atau kebutuhan hidup mereka sehari-hari,” kata Kapolsek Pademangan Kompol Binsar Hatorangan saat dikonfirmasi, Sabtu (1/6/2024).
Selain untuk memenuhi kebutuhan harian, kata polisi, uang hasil menjual spion curian ini digunakan para pelaku untuk membeli narkoba.
“Yang pasti kebutuhan sehari-hari dan juga untuk membeli narkoba,” ungkap Binsar.
Baca juga: Polisi Tangkap 3 Maling Spion Mobil di 9 Titik Jakarta Utara
Adapun spion hasil curian itu dijual ketiga pelaku ke seorang penadah berinisial Y yang saat ini masuk dalam daftar pencarian orang (DPO).
Polisi mengatakan, satu pasang spion mobil dijual dengan harga Rp 700.000 sampai Rp 900.000.
Berdasarkan hasil pemeriksaan, IP, RY, dan AY sudah beraksi di sembilan tempat kejadian perkara (TKP) sepanjang 2024. Perinciannya, satu kali di Kemayoran, satu kali di Tanjung Priok, satu kali di Kedoya, dan enam kali di Pademangan.
Binsar menyebut, ketiga pelaku nekat mencuri mobil yang bukan hanya terparkir di tepi jalan, tetapi juga halaman rumah warga.
“Namun (titik lainnya) masih kami kembangkan karena ada beberapa warga yang melaporkan ke kami bahwa mengalami kejadian serupa,” tuturnya.
Setelah dilakukan penelusuran, polisi mengungkap, ketiga pelaku merupakan residivis.
“RY dan IP kasus narkoba, untuk AY pencabulan anak di bawah umur,” pungkas Binsar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.