Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siswi SD di Depok Diduga Dirundung 3 Siswi SMP di Lahan Kosong Rangkapan Jaya

Kompas.com - 05/06/2024, 14:05 WIB
Dinda Aulia Ramadhanty,
Fitria Chusna Farisa

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Siswi Sekolah Dasar (SD) berinisial A (12) dirundung oleh sejumlah pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP) di daerah Rangkapan Jaya, Pancoran Mas, Kota Depok, Jawa Barat.

Aksi perundungan diduga terjadi di sebuah lahan rumput di kawasan tersebut. 

Ketua RT 06 RW 07 Kelurahan Rangkapan Jaya, Kecamatan Pancoran Mas, Kota Depok, Kuswanto, menuturkan, lahan yang diduga sebagai tempat kejadian perkara (TKP) itu merupakan lahan penghijauan milik Perusahaan Listrik Negara (PLN).

"(Tanah ini) milik PLN. Jadi PLN mempersilakan untuk penghijauan di sekitar situ," kata Kuswanto kepada Kompas.com, Rabu (5/6/2024).

Kuswanto menyampaikan, tanah ini sengaja dikosongkan lantaran menjadi jalur perlintasan jaringan sutet ke gardu induk PLN di Cipayung.

"Ini kan ada jaringan sutet nih, nah untuk gardu induk yang di Cipayung. Jadi ya kayak lahan bebas saja," ujar Kuswanto.

Baca juga: Polisi Periksa 14 Saksi Terkait Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor

Lahan kosong ini terbilang sepi. Namun, sesekali warga sekitar mengambil rumput di lahan hijau tersebut untuk makanan ternak.

"Di sini ada komunitas untuk menjaga situ tapi kan komunitas juga enggak bisa jaga sampe malem. Orang ke sini biasanya cuma untuk ambil rumput," lanjut Kuswanto.

Saat ditelusuri Kompas.com, TKP perundungan ini bisa diakses melalui Situ Asih Pulo di Jalan Situ Asih, Pancoran Mas, Depok.

Di area tersebut, terdapat papan nama, jalan setapak, dan perairan situ yang sepi tanpa pengunjung.

Terdapat pijakan tanah yang menanjak di sisi kiri atau sebelah timur situ yang bisa dilalui oleh pejalan kaki. 

Sementara, di titik yang diduga menjadi TKP perundungan, terlihat sejumlah sutet. Area itu dikelilingi oleh pohon-pohon besar dan rerumputan yang tinggi. 

Diberitakan sebelumnya, seorang siswi SD di Depok diduga jadi korban perundungan oleh tiga pelajar SMP. Penganiayaan diduga terjadi pada Senin (3/6/2024) sekitar pukul 16.20 WIB.

Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Depok Iptu Nurhayati membenarkan peristiwa itu.

"Pelakunya anak SMP, korbannya SD. Jadi aksi itu kayak 1 lawan 1 gitu," ucap Nurhayati kepada Kompas.com, Selasa (4/6/2024).

Dikarenakan laporan baru saja masuk, pelaku masih belum ditangkap.

"Pelakunya masih diselidiki karena laporannya juga baru masuk dan diterima hari ini," imbuh dia.

Baca juga: Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Uniknya Seni Lukis Piring di Bekasi, Bermodalkan Piring Melamin dan Pensil Anak SD

Uniknya Seni Lukis Piring di Bekasi, Bermodalkan Piring Melamin dan Pensil Anak SD

Megapolitan
Sapi Kurban Mengamuk Saat Hendak Disembelih di Tangsel, Rusak Tiga Motor Warga

Sapi Kurban Mengamuk Saat Hendak Disembelih di Tangsel, Rusak Tiga Motor Warga

Megapolitan
Suasana Mencekam di Pasar Minggu Sore Ini, Dua Ormas Bentrok Lempar Batu dan Helm

Suasana Mencekam di Pasar Minggu Sore Ini, Dua Ormas Bentrok Lempar Batu dan Helm

Megapolitan
PKB Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024 karena Hasil 'Survei Langitan'

PKB Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024 karena Hasil "Survei Langitan"

Megapolitan
Marak Penjarahan Aset di Rusunawa Marunda, Pengelola Ungkap Tak Ada CCTV di Sana

Marak Penjarahan Aset di Rusunawa Marunda, Pengelola Ungkap Tak Ada CCTV di Sana

Megapolitan
Gang Venus Tambora Terlalu Padat Penduduk, Pemerintah Diminta Relokasi Warga ke Rusun

Gang Venus Tambora Terlalu Padat Penduduk, Pemerintah Diminta Relokasi Warga ke Rusun

Megapolitan
Demi Berkurban Sapi, Sugito Pedagang Siomay Menabung Dua Bulan Sebelum Idul Adha

Demi Berkurban Sapi, Sugito Pedagang Siomay Menabung Dua Bulan Sebelum Idul Adha

Megapolitan
Truk Sampah di Kota Bogor Disebut Tak Dapat Peremajaan Bertahun-tahun, padahal Berusia Tua

Truk Sampah di Kota Bogor Disebut Tak Dapat Peremajaan Bertahun-tahun, padahal Berusia Tua

Megapolitan
Pengelola Rusunawa Marunda Bakal Pasang Alat Kontrol Patroli untuk Cegah Penjarahan Berulang

Pengelola Rusunawa Marunda Bakal Pasang Alat Kontrol Patroli untuk Cegah Penjarahan Berulang

Megapolitan
Menunggu Berjam-jam di Masjid Istiqlal, Warga Kecewa Tak Ada Pembagian Daging Kurban

Menunggu Berjam-jam di Masjid Istiqlal, Warga Kecewa Tak Ada Pembagian Daging Kurban

Megapolitan
Sugito Tak Masalah Dapat Daging Kurban Sedikit: Yang Penting Orang di Lingkungan Kita Bisa Makan

Sugito Tak Masalah Dapat Daging Kurban Sedikit: Yang Penting Orang di Lingkungan Kita Bisa Makan

Megapolitan
Warga Jakbar Datang ke Masjid Istiqlal Berharap Kebagian Daging Kurban: Di Rumah Cuma Dapat 2 Ons

Warga Jakbar Datang ke Masjid Istiqlal Berharap Kebagian Daging Kurban: Di Rumah Cuma Dapat 2 Ons

Megapolitan
PKB Terbitkan SK Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024

PKB Terbitkan SK Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Pisau JF untuk Tusuk Tetangganya yang Ganggu Anjing Semula untuk Ambil Rumput

Pisau JF untuk Tusuk Tetangganya yang Ganggu Anjing Semula untuk Ambil Rumput

Megapolitan
Diduga Sakit, Pria Lansia Ditemukan Meninggal di Kamar Kos Bogor

Diduga Sakit, Pria Lansia Ditemukan Meninggal di Kamar Kos Bogor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com