DEPOK, KOMPAS.com - Kapolres Metro Depok Kombes Arya Perdana mengatakan, pengungkapan kasus pembunuhan Akseyna Ahad Dori, yang ditemukan tewas di Danau Kenanga Universita Indonesia (UI) pada 2015 terkendala karena jasad korban telat diidentifikasi.
"Kendalanya begini, karena memang penemuan korban yang pertama itu, kita tidak langsung mengenali korbannya siapa (identitasnya)," kata Kapolres Metro Depok Kombes (pol) Arya Perdana saat ditemui Kompas.com, Rabu (5/6/2024).
Arya menambahkan, saat itu proses identifikasi jasad korban baru selesai setelah lima hari jasad Akseyna ditemukan.
Baca juga: Polisi Gelar Audiensi dengan UI dan Keluarga untuk Bahas Perkembangan Kasus Kematian Akseyna
"Kalau saya baca dari berita acara, saat sudah ditemukan, setelah itu kita tidak tahu identitasnya siapa, itu di awal. Sehingga 4-5 hari kemudian, setelah orangtua korban datang, mereka lah yang mengenali 'oh ini anak saya'," ujar Arya.
"Nah kita baru (menemukan kecocokan), ternyata ini identik dengan barang-barang pernah diberikan dan (atau) dimiliki oleh korban," tutur Arya.
Menurut dia, proses identifikasi yang memakan waktu tersebut membuat polisi terlambat melakukan penyelidikan. Hingga akhirnya kasus kematian mahasiswa jurusan biologi itu selama sembilan tahun belum terungkap.
Baca juga: Minta Usut Tuntas Kasus Kematian Akseyna, BEM UI Akan Bersurat ke Rektor UI dan Polres Depok
"Lima hari dari penemuan jenazah itulah yang membuat kita terhambat melakukan penyidikan di awal. (Karena) baru setelah itu kita melakukan otopsi, lalu pencarian lagi ke TKP, ke kost korban, dan sebagainya," lanjut Arya.
Sebagai informasi, Akseyna Ahad Dori ditemukan tewas di Danau Kenanga, Universitas Indonesia (UI), Kamis (26/3/2015).
Polisi sempat menyebut kematian Akseyna ini sebagai kasus bunuh diri.
Namun, setelah ditelusuri lebih lanjut polisi menduga mahasiswa UI jurusan biologi itu tewas karena dibunuh.
Baca juga: Sudah 1,5 Tahun Kompolnas dan Polisi Belum Update Kasus Kematian Akseyna
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.