Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Petugas Sekuriti Tewas Tertimpa Pagar Sekolah di Tangsel

Kompas.com - 07/06/2024, 19:47 WIB
Rizky Syahrial,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Seorang petugas sekuriti sekolah berinisial S tewas usai tertimpa pagar sekolah di Jalan Melati Mas Vista, Serpong Utara, Tangerang Selatan, Kamis (6/6/2024) sore.

Pengamatan Kompas.com di lokasi, masih ada bekas bercak darah yang mengering di depan sekolah itu.

Di bagian depan sekolah, terdapat besi penyangga untuk rel pagar. Tinggi besi itu sekitar tiga sampai empat meter.

Baca juga: Ibu di Bekasi Cabuli Anak Kandung, Mulanya Pelaku Tergiur Uang dari FB Icha Shakila

Saat ini, sudah tak ada pagar di bagian depan sekolah itu. Namun, masih ada pagar yang berdiri kurang lebih dua meter di bagian dalam.

Tidak ada penerangan di bagian depan sekolah. Penerangan hanya berasal dari lampu jalan.

Kompas.com sempat menghampiri petugas sekuriti sekolah. Namun, ia tidak berkenan diwawancarai.

"Saya enggak tahu apa-apa," kata petugas sekuriti itu.

Salah satu warga bernama Franky (49) mengaku tidak melihat secara jelas saat S tertimpa pagar.

"Kemarin saya mau nonton Timnas Indonesia ya sore sekitar pukul 15.30 WIB, lalu tiba-tiba ada bunyi seperti benturan keras," kata Franky saat diwawancarai di lokasi, Jumat (7/6/2024).

Baca juga: Audiensi Polisi dengan UI dan Keluarga Akseyna Digelar atas Permohonan BEM

Franky awalnya mengecek dari mana bunyi itu berasal. Tak lama kemudian, ia melihat pagar sekolah yang terjatuh.

"Saya lihat pagar (sekolah) jatuh, langsung saya hampiri," ucap dia.

"Posisi saat itu sepi enggak banyak orang melihat," imbuh dia.

Franky baru melihat S yang sudah terkapar bersimbah darah. Ia langsung menolong S untuk menjauh dari pagar.

Namun, S sudah tewas saat hendak dievakuasi.

"Tapi dia sudah meninggal saat saya tolong. Saya pindahkan agak ke dalam dan mengambil kain untuk menutup jasad S," tutur dia.

Baca juga: Wajah Imam Budi Hartono dan Supian Suri Mulai Mejeng di Jalanan Depok Jelang Pilkada

Setengah jam kemudian, jenazah S langsung dievakuasi dengan mobil ambulans.

"Saya kurang tahu jenazah dievakuasi ke rumah sakit mana," tutur Franky.

Franky tidak cukup mengenal sosok S. Sebab, kata dia, S baru berjaga di sekolah ini kurang lebih satu bulan.

"Dia baru di sini (jaga) kurang lebih satu bulan ya," jelas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sempat Sidak Alun-alun Bogor, Pj Wali Kota Soroti Toilet hingga PKL di Trotoar

Sempat Sidak Alun-alun Bogor, Pj Wali Kota Soroti Toilet hingga PKL di Trotoar

Megapolitan
Kisah Dian Bertahan Jadi Pelukis Piring, Karya Ditawar Murah hingga Lapak Diganggu Preman

Kisah Dian Bertahan Jadi Pelukis Piring, Karya Ditawar Murah hingga Lapak Diganggu Preman

Megapolitan
Dua Ormas Bentrok hingga Lempar Batu-Helm, Lalin Jalan TB Simatupang Sempat Tersendat

Dua Ormas Bentrok hingga Lempar Batu-Helm, Lalin Jalan TB Simatupang Sempat Tersendat

Megapolitan
Kisah Perantau Bangun Masjid di Kampung Halaman dari Hasil Kerja di Tanah Perantauan

Kisah Perantau Bangun Masjid di Kampung Halaman dari Hasil Kerja di Tanah Perantauan

Megapolitan
Uniknya Seni Lukis Piring di Bekasi, Bermodalkan Piring Melamin dan Pensil Anak SD

Uniknya Seni Lukis Piring di Bekasi, Bermodalkan Piring Melamin dan Pensil Anak SD

Megapolitan
Sapi Kurban Mengamuk Saat Hendak Disembelih di Tangsel, Rusak Tiga Motor Warga

Sapi Kurban Mengamuk Saat Hendak Disembelih di Tangsel, Rusak Tiga Motor Warga

Megapolitan
Suasana Mencekam di Pasar Minggu Sore Ini, Dua Ormas Bentrok Lempar Batu dan Helm

Suasana Mencekam di Pasar Minggu Sore Ini, Dua Ormas Bentrok Lempar Batu dan Helm

Megapolitan
PKB Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024 karena Hasil 'Survei Langitan'

PKB Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024 karena Hasil "Survei Langitan"

Megapolitan
Marak Penjarahan Aset di Rusunawa Marunda, Pengelola Ungkap Tak Ada CCTV di Sana

Marak Penjarahan Aset di Rusunawa Marunda, Pengelola Ungkap Tak Ada CCTV di Sana

Megapolitan
Gang Venus Tambora Terlalu Padat Penduduk, Pemerintah Diminta Relokasi Warga ke Rusun

Gang Venus Tambora Terlalu Padat Penduduk, Pemerintah Diminta Relokasi Warga ke Rusun

Megapolitan
Demi Berkurban Sapi, Sugito Pedagang Siomay Menabung Dua Bulan Sebelum Idul Adha

Demi Berkurban Sapi, Sugito Pedagang Siomay Menabung Dua Bulan Sebelum Idul Adha

Megapolitan
Truk Sampah di Kota Bogor Disebut Tak Dapat Peremajaan Bertahun-tahun, padahal Berusia Tua

Truk Sampah di Kota Bogor Disebut Tak Dapat Peremajaan Bertahun-tahun, padahal Berusia Tua

Megapolitan
Pengelola Rusunawa Marunda Bakal Pasang Alat Kontrol Patroli untuk Cegah Penjarahan Berulang

Pengelola Rusunawa Marunda Bakal Pasang Alat Kontrol Patroli untuk Cegah Penjarahan Berulang

Megapolitan
Menunggu Berjam-jam di Masjid Istiqlal, Warga Kecewa Tak Ada Pembagian Daging Kurban

Menunggu Berjam-jam di Masjid Istiqlal, Warga Kecewa Tak Ada Pembagian Daging Kurban

Megapolitan
Sugito Tak Masalah Dapat Daging Kurban Sedikit: Yang Penting Orang di Lingkungan Kita Bisa Makan

Sugito Tak Masalah Dapat Daging Kurban Sedikit: Yang Penting Orang di Lingkungan Kita Bisa Makan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com