Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tindakan Sekuriti Plaza Indonesia Pukul Anjing Dinilai Sudah Sesuai Prosedur

Kompas.com - 10/06/2024, 17:04 WIB
Shinta Dwi Ayu,
Fitria Chusna Farisa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tindakan sekuriti Mal Plaza Indonesia memukul seekor anjing yang hendak menggigit anak kucing dinilai sudah sesuai prosedur. Apalagi, setelah peristiwa tersebut, dokter menyatakan anjing tidak mengalami cedera apa pun.

"Sudah sesuai, pihak Plaza Indonesia juga sudah mendatangkan dokter hewan untuk dicek anjingnya. Anjing tersebut dinyatakan aman dan tidak ada cidera apa pun," ucap handler anjing dari organisasi nirlaba Tango K9 bernama Pellim (54) saat diwawancarai Kompas.com, Senin (10/6/2024).

Menurut Pellim, kondisi anjing yang baik-baik saja usai dipukul menjadi bukti bahwa sekuriti tersebut tidak asal dalam melakukan tindakan.

"Itu kan artinya si handler tidak mengawur, dia tetap berjalan sesuai SOP (standard operating procedure)-nya," ucap Pellim.

Pellim mengungkapkan, penanganan anjing K9 atau anjing yang biasa digunakan untuk tindakan pengamanan tidak bisa disamakan dengan anjing peliharaan di rumah.

Para handler anjing K9 memiliki SOP tersendiri untuk mengoreksi tindakan anjing yang salah, supaya anjing tersebut tidak mengulangi tindakannya.

Baca juga: Animal Defenders Indonesia Kirim Surat Terbuka untuk Kupas Tuntas Pemukulan Anjing di Plaza Indonesia

Dalam hal pemukulan anjing yang dilakukan sekuriti Plaza Indonesia, menurut Pellim, sekuriti melakukan koreksi tindakan tegas terhadap anjing yang melakukan kesalahan.

"Biasanya, kalau tidak bisa dikendalikan maka saya melakukan koreksi dengan pukul daerah mulutnya saya tabok. Setelah saya tabok, apabila anjing sudah bisa dikendalikan maka koreksi tidak perlu dilanjutkan lagi," ucap Pellim.

Namun, Pellim melanjutkan, karakter setiap anjing berbeda-beda. Menurut dia, ada anjing yang ketika dikoreksi satu kali sudah paham dia melakukan kesalahan.

Tetapi, ada juga anjing yang harus dikoreksi lebih dari satu kali untuk membuat dia sadar akan kesalahannya.

Pellim menyebut, umumnya anjing akan sadar dia melakukan kesalahan jika handler sudah melakukan koreksi sebanyak tiga kali.

Pellim menyebut, ada hal-hal tertentu yang membuat anjing K9 terus emosi meski sudah diberi koreksi oleh handler, misalnya, ketika bertemu dengan kucing.

Hal inilah yang diduga terjadi pada Fay, anjing K9 di Plaza Indonesia. Oleh karena emosi anjing belum terkendali, sekuriti di Mal Plaza Indonesia melakukan koreksi lebih dari sekali.

"Masih belum terkendali dengan baik (emosi anjingnya), karena saya lihat beritanya sekuriti itu melakukan koreksi dua kali," tutur Pellim.

Meski begitu, Pellim mengingatkan, seorang handler tidak boleh membuat anjing trauma ketika memberikan tindakan koreksi.

Halaman:


Terkini Lainnya

Suasana Mencekam di Pasar Minggu Sore Ini, Dua Ormas Bentrok Lempar Batu dan Helm

Suasana Mencekam di Pasar Minggu Sore Ini, Dua Ormas Bentrok Lempar Batu dan Helm

Megapolitan
PKB Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024 karena Hasil 'Survei Langitan'

PKB Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024 karena Hasil "Survei Langitan"

Megapolitan
Marak Penjarahan Aset di Rusunawa Marunda, Pengelola Ungkap Tak Ada CCTV di Sana

Marak Penjarahan Aset di Rusunawa Marunda, Pengelola Ungkap Tak Ada CCTV di Sana

Megapolitan
Gang Venus Tambora Terlalu Padat Penduduk, Pemerintah Diminta Relokasi Warga ke Rusun

Gang Venus Tambora Terlalu Padat Penduduk, Pemerintah Diminta Relokasi Warga ke Rusun

Megapolitan
Demi Berkurban Sapi, Sugito Pedagang Siomay Menabung Dua Bulan Sebelum Idul Adha

Demi Berkurban Sapi, Sugito Pedagang Siomay Menabung Dua Bulan Sebelum Idul Adha

Megapolitan
Truk Sampah di Kota Bogor Disebut Tak Dapat Peremajaan Bertahun-tahun, padahal Berusia Tua

Truk Sampah di Kota Bogor Disebut Tak Dapat Peremajaan Bertahun-tahun, padahal Berusia Tua

Megapolitan
Pengelola Rusunawa Marunda Bakal Pasang Alat Kontrol Patroli untuk Cegah Penjarahan Berulang

Pengelola Rusunawa Marunda Bakal Pasang Alat Kontrol Patroli untuk Cegah Penjarahan Berulang

Megapolitan
Menunggu Berjam-jam di Masjid Istiqlal, Warga Kecewa Tak Ada Pembagian Daging Kurban

Menunggu Berjam-jam di Masjid Istiqlal, Warga Kecewa Tak Ada Pembagian Daging Kurban

Megapolitan
Sugito Tak Masalah Dapat Daging Kurban Sedikit: Yang Penting Orang di Lingkungan Kita Bisa Makan

Sugito Tak Masalah Dapat Daging Kurban Sedikit: Yang Penting Orang di Lingkungan Kita Bisa Makan

Megapolitan
Warga Jakbar Datang ke Masjid Istiqlal Berharap Kebagian Daging Kurban: Di Rumah Cuma Dapat 2 Ons

Warga Jakbar Datang ke Masjid Istiqlal Berharap Kebagian Daging Kurban: Di Rumah Cuma Dapat 2 Ons

Megapolitan
PKB Terbitkan SK Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024

PKB Terbitkan SK Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Pisau JF untuk Tusuk Tetangganya yang Ganggu Anjing Semula untuk Ambil Rumput

Pisau JF untuk Tusuk Tetangganya yang Ganggu Anjing Semula untuk Ambil Rumput

Megapolitan
Diduga Sakit, Pria Lansia Ditemukan Meninggal di Kamar Kos Bogor

Diduga Sakit, Pria Lansia Ditemukan Meninggal di Kamar Kos Bogor

Megapolitan
Pria Tewas Tertabrak KRL di Bogor, Identitas Korban Terungkap dari Buku Tabungan

Pria Tewas Tertabrak KRL di Bogor, Identitas Korban Terungkap dari Buku Tabungan

Megapolitan
Keamanan CFD Jakarta akan Diperketat Buntut Penjambretan Viral

Keamanan CFD Jakarta akan Diperketat Buntut Penjambretan Viral

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com