Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga yang Tergusur Minta Rusun Dekat Stadion BMW

Kompas.com - 19/07/2013, 16:35 WIB
Sonya Suswanti

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Warga yang tinggal di bekas Taman Bersih Manusiawi Wibawa (BMW), Kelurahan Papanggo, Tanjung Priok, Jakarta Utara, meminta untuk direlokasi ke rusun di dekat lokasi tersebut. Penggusuran dilakukan untuk pembangunan Stadion BMW.

Warga di lokasi tersebut sebetulnya berharap agar Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menata permukiman warga sebagaimana pernah disampaikan oleh Gubernur DKI Jakarta Jokowi dalam kunjungannya pada Maret silam. Namun, warga siap menerima keputusan lain, termasuk direlokasi ke rusun, asalkan dekat dengan tempat tinggal mereka sekarang.

"Kami enggak mau uang ataupun rusun, kami maunya permukiman kami dirapikan. Jika keputusan Gubernur mau dibuatkan rusun, kami maunya jangan jauh-jauh dari sini," ujar Kosasih (68), selaku warga yang dituakan di RT 10/RW 08, Papanggo, Jumat (19/7/2013).

Kosasih mengatakan, warga tidak akan menghalangi jika pemerintah memutuskan warga dipindah ke rusun. Namun, mereka meminta agar rusun itu dibangun tak jauh dari lokasi rumah mereka saat ini. Mereka juga menerima keadaan rusun itu jika memang akan diberikan rusun sebagai ganti rumah mereka.

"Kami senang sekali jika diberi rusun, tapi seperti yang dikatakan Jokowi saat datang kemari, Jokowi akan merapikan daerah sini dan enggak akan jauh lokasinya," ujar Kosasih.

Namun, sejauh ini belum ada tindakan lebih lanjut dari pemerintah yang memberi tahu untuk relokasi selain pada tahun 2008.

Kosasih menyebutkan, pada bulan Mei dan Juni 2013, ada dua lembaga swadaya masyarakat yang datang ke permukiman tersebut untuk membicarakan masalah pembangunan stadion dan pemindahan warga. Namun, warga tak percaya kepada LSM yang datang tanpa izin RT/RW tersebut. Warga juga tidak menanggapi penyuluhan dari kedua LSM itu.

Sampai sekarang warga penghuni permukiman di daerah Taman BMW sebanyak 540 kepala keluarga (KK). Pada Maret lalu, jumlah warga di sana sekitar 400 KK.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com