Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Basuki: Punya KTP DKI, Penyapu Jalan Huni Rusun

Kompas.com - 19/07/2013, 22:42 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Selain mendapatkan Kartu Jakarta Sehat (KJS) dan Kartu Jakarta Pintar (KJP), penyapu jalan di DKI Jakarta mendapatkan fasilitas tinggal di rumah susun.

"Jadi, mereka tanpa diundi pun asal ber-KTP DKI, boleh masuk ke rusun untuk menetap. Kita sudah masukkan di Rusun Marunda dan Rusun Pulo Gebang," kata Basuki, di Monumen Nasional (Monas), Jakarta, Jumat (19/7/2013).

Menurut Basuki, rusun disediakan untuk warga yang tak memiliki rumah dan merupakan warga bantaran sungai atau waduk. Menurut Basuki, tak sedikit penyapu jalan yang tinggal di bantaran kali.

Selain penyapu jalan, Pemprov DKI juga akan memberikan fasilitas khusus untuk petugas sampah, penjaga pintu air, dan pegawai yang pekerjaannya kurang diperhatikan.

"Ya, kita senang sekali lah. Begitu banyak yang bekerja dan berjasa untuk Jakarta. Tugas kami yang paling pokok sudah ada, KJP dan KJS buat mereka, dan itu berlaku semua," kata Basuki.

Mengenai honor, menurut Basuki, Pemprov DKI telah memberikan honor sesuai upah mininum provinsi (UMP) DKI, yaitu Rp 2,2 juta. Namun, lanjut Basuki, Pemprov telah meminta Kepala Dinas Kebersihan DKI Unu Nurdin untuk meningkatkan honor petugas kebersihan, baik yang pegawai honorer maupun pegawai lepas.

"Pekerja lepas harus dihitung. Jadi, total hitungan gaji pokok dengan lainnya, mereka sudah bisa mendapatkan lebih dari nilai UMP," tandas Basuki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com