"Enggak usah ditanyakan, prioritas pedagang Tanah Abang. Kalau sisa, baru yang di luar," kata Gubernur DKI Jakarta itu di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, Kamis (15/8/2013).
Berdasarkan pendataan saat menjelang Ramadhan oleh Suku Dinas Koperasi, UMKM, dan Perdagangan DKI Jakarta bersama pihak terkait, PKL yang berdagang di Tanah Abang tercatat berjumlah 764 nama. Sebanyak 313 di antaranya ber-KTP non-DKI Jakarta.
Saat ini, sejumlah PKL yang telah belasan bahkan puluhan tahun berdagang di Tanah Abang khawatir jika tim tidak mempertimbangkan data awal tersebut. Saminem dan Wati misalnya. Kepada Kompas.com, kedua pedagang itu mengatakan tak menemukan nama mereka dalam daftar verifikasi. Padahal, kata mereka, jika yang hendak ditata adalah PKL Tanah Abang, maka yang diutamakan adalah pedagang di Tanah Abang.
Menanggapi itu, Jokowi yakin jika perhitunganya tak meleset. Menurutnya, semua PKL Tanah Abang tertampung dalam Blok G. Jika ada pedagang Tanah Abang yang tak tertampung, ia curiga ada permainan dalam verifikasi.
"Dilihat dululah, cukup atau ndak. Kalau hitungan kita, cukup. Kalau enggak cukup, berarti ada apa-apanya," ujar Jokowi.
Saat kembali menengok perbaikan Pasar Tanah Abang, Kamis siang ini, Jokowi menegaskan bahwa proses verifikasi belum rampung. Masih ada kesempatan bagi PKL Tanah Abang, baik yang ber-KTP DKI maupun tidak, untuk mendapatkan kios di Blok G.
"Yang kita urus adalah yang daftar ulang. Kan baru 360-an," ujar mantan Wali Kota Solo itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.