Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DKI Ajukan PMP PT MRT Jakarta Rp 1,8 Triliun

Kompas.com - 05/09/2013, 23:00 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com —
Pemerintah provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mengajukan usulan penyertaan modal pemerintah (PMP) untuk PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta sebesar Rp 1,8 triliun. Sebelumnya, di dalam Keputusan Gubernur nomor 703 tahun 2013 tentang PMP pada PT MRT Jakarta, tercantum PMP untuk PT MRT Jakarta sebesar Rp 3,7 triliun.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menjelaskan, melalui PMP itu, PT MRT Jakarta segera merealisasikan penagihan pembayaran kontrak oleh kontraktor. "Jadi, yang tercantum dalam Raperda hanya penarikan anggaran oleh kontraktor. Hanya digunakan untuk uang muka kerja," kata Basuki, di gedung DPRD DKI Jakarta, Kamis (5/9/2013).

Usulan PMP sebesar Rp 1,8 triliun itu tercantum dalam Raperda tentang Revisi Perda nomor 4 tahun 2008 tentang penyertaan modal daerah (PMD) pada PT MRT Jakarta.

Mantan Bupati Belitung Timur itu juga menjelaskan kemajuan pelaksanaan MRT Jakarta telah memasuki tahap penandatanganan kontrak konstruksi tiga paket pekerjaan underground pada tanggal 11 Juni 2013 lalu, yakni ruas Senayan sampai dengan Bundaran Hotel Indonesia.

Adapun kontraktor pemenang tender, antara lain Wijaya Karya dan Shimizu, Jaya Konstruksi dan Obayashi, serta Hutama Karya dan Sumitomo Mitsui Construction Company.

Melalui penandatanganan kontrak pembangunan fisik tersebut, Basuki mengharapkan semua pihak tidak lagi meragukan program MRT. Sebab semua pihak terkait dituntut untuk memenuhi kewajiban masing-masing, sesuai dengan jadwal yang disepakati.

"Oleh karena itu, enam bulan pertama kontraktor melaksanakan detail engineering design (DED), sehingga ground breaking baru dapat dilaksanakan pada bulan Oktober 2013," kata Basuki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Megapolitan
Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Megapolitan
Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Megapolitan
Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Megapolitan
Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Megapolitan
Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Megapolitan
Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com