Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

52 Hunian Musnah Terbakar di Sisi Waduk Pluit

Kompas.com - 25/09/2013, 07:24 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Di tengah upaya pemerintah memindahkan warga dari Waduk Pluit ke sejumlah rumah susun, pada Senin (29/9/2013), warga dikejutkan dengan peristiwa kebakaran. Kejadian itu memusnahkan 52 hunian yang di sisi utara Waduk Pluit yang terletak di Kampung Kebun Tebu, RT 019 RW 017, Penjaringan, Jakarta Utara.

Api diduga berasal dari hubungan pendek arus listrik yang menyambar material bangunan, seperti kayu, tripleks, dan plastik.

Tarsono (55), pengurus RT 019 RW 017, Penjaringan, mengatakan, api pertama kali muncul di lantai dua rumah kontrakan milik Rasidi (52), pukul 18.30. Api dengan cepat merambat ke hunian lain yang berada di sisi utara Waduk Pluit.

Berdasarkan data Kelurahan Penjaringan, kebakaran melanda 52 bangunan yang dihuni sekitar 150 keluarga (450 jiwa). Lokasinya berada di Blok B (19 bangunan) dan Blok C (33 bangunan) dengan sebagian bangunan di antaranya berada di atas permukaan air.

"Ada lebih dari 20 pemadam kebakaran yang tiba di sini, tetapi tak bisa masuk ke gang karena jalan sempit dan banyak warga dan pemilik bangunan yang lalu lalang menyelematkan harta benda dan sanak saudara," kata Tarsono, Selasa (24/9/2013).

Tak ada korban luka atau jiwa dalam kejadian itu. Namun, kerugian material diperkirakan lebih dari Rp 100 juta.

Palang Merah Indonesia dan pemerintah daerah membuka pos pengungsian di lantai dasar Rumah Susun Waduk Pluit sejak Senin malam. Hingga Selasa sore, mayoritas korban masih tinggal di pengungsian, sebagian mengungsi ke rumah kerabat.

Permukiman Kebun Tebu merupakan salah satu lokasi yang akan ditata Pemprov DKI Jakarta. Permukiman lain di sisi selatan dan barat Waduk Pluit telah dikosongkan dan dibangun menjadi taman. Lebih dari 700 penghuninya direlokasi ke sejumlah rusun, seperti Rusun Marunda, Pinus Elok, dan Buddha Tzu Chi. (K06/MKN/MDN/NDY)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com