Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Tak Khawatir Macet karena Proyek MRT asalkan "Busway" Steril

Kompas.com - 08/10/2013, 22:34 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Sejumlah warga pengguna layanan bus transjakarta mengatakan, boleh saja jalanan Jakarta bertambah macet selama pembangunan mass rapid transit (MRT). Namun, jalur bus transjakarta harus tetap steril dan lancar.

Purwadi (52), seorang karyawan di kawasan Jalan Sudirman, berharap agar pembangunan MRT bisa dijadikan momentum agar warga Jakarta bisa berpaling dari penggunaan kendaraan pribadi ke transportasi publik.

"Jalanan macet karena MRT harusnya jadi 'berkah', transjakarta jadi lebih baik. Orang pindah pakai transjakarta," ujarnya saat ditemui Kompas.com di kawasan Terminal Blok M, Jakarta Selatan, Selasa (8/10/2013).

Hal yang sama juga dilontarkan Said (46). Menurutnya, wajib hukumnya jalur bus transjakarta steril. Dia mengharapkan, selama pembangunan MRT, pengawasan dan penindakan di jalur bus transjakarta lebih ditingkatkan agar tak ada kendaraan non-bus transjakarta yang menyerobot busway.

"Pengguna transjakarta harus diperlakukan sebagai raja. Biarin saja yang lain kena macet, transjakarta harus lancar," harapnya.

Adapun Kris (49) meminta nantinya tidak ada lagi polisi lalu lintas yang mempersilakan kendaraan non-transjakarta masuk ke busway jika situasi macet. Hal ini menyebabkan busway tak kunjung steril dan pengguna transjakarta menderita.

"Enak aja dibuat situasi sama-sama kena macet. Yang di mobil cuma diisi satu atau dua orang enak-enakan di dalam, kita jadi pepes di dalam bus. Kapan mau maju Jakarta?" ujar Kris.

Pemancangan tiang pertama atau groundbreaking tahap pertama pembangunan MRT akan dimulai pada Kamis (10/10/2013). Groundbreaking itu akan dilaksanakan di Dukuh Atas, Jakarta Pusat. MRT tahap pertama akan dibangun di sepanjang Lebak Bulus hingga Bundaran Hotel Indonesia dengan rincian jalur layang dari Lebak Bulus hingga Sisimangaraja dan jalur bawah tanah dari Sisimangaraja ke Bundaran HI.

Nilai proyek MRT mencapai 1,5 miliar dollar AS atau lebih dari Rp 17 triliun. Proyek itu diperkirakan selesai dalam lima tahun ke depan, yakni pada akhir Desember 2017, sehingga pada kuartal pertama 2018 diharapkan dapat mulai beroperasi.

Terdapat 13 stasiun sepanjang Lebak Bulus hingga Bundaran HI nanti. Tujuh di antaranya merupakan stasiun layang, yaitu di Lebak Bulus, Fatmawati, Cipete Raya, Haji Nawi, Blok A, Blok M, dan Sisingamangaraja. Sementara enam lainnya merupakan stasiun bawah tanah, yakni di Senayan, Istora, Bendungan Hilir, Setiabudi, Dukuh Atas, dan Bundaran HI.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com