Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebelum Tewas, Tante Heny Paksa Tomi Menginap

Kompas.com - 09/12/2013, 17:52 WIB
Ummi Hadyah Saleh

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Aparat penyidik dari Jatanras Polda Metro Jaya kembali melakukan rekonstruksi di Jalan MPR Raya Cilandak, Jakarta Selatan, terkait pembunuhan seorang nenek bernama HD (73) yang ditemukan tak bernyawa di dalam koper.

Menurut Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Herry Heryawan, rekonstruksi dilakukan sebanyak 61 adegan oleh tersangka Suherman (31) alias Tomi.

Herry menuturkan, sebelum dibunuh Tomi sempat diminta HD agar menginap di kamar indekos pada Selasa (29/10/2013) hingga akhirnya terjadi keributan. "Kemudian tanggal 30 Oktober, korban meminta tersangka melanjutkan menginap sampai esok harinya, kemudian timbul keributan, dan di situ muncul peristiwa pembunuhan sekitar pukul 11.00," ujar Herry kepada wartawan, Senin (9/12/2013).

Lebih lanjut, kata Herry, keinginan HD agar Tomi beristirahat di kamar kosannya ditolak Tomi dengan alasan tidak bisa meninggalkan pekerjaan lebih lama. "Korban minta tersangka untuk menginap dua hari, tapi karena tersangka punya pekerjaan di tempat pijit, hanya bisa satu hari. Akhirnya timbul percekcokan," imbuh Herry.

Amarah tidak hanya itu, Tomi sempat dilempari botol oleh HD karena menolak menginap. Tak terima diperlakukan seperti itu, pelaku langsung menikam tubuh perempuan yang dikenal sebagai Tante Heny dengan pisau buah berkali-kali di kamar indekos pada Rabu (30/10/2013). Bersama rekannya, Suwanda, Tomi kemudian memasukkan tubuh Tante Heny ke dalam koper dan membuangnya di Sungai Cinyurug, Bogor.

"Keterangan sementara yang bersangkutan spontan karena kesal dilempari botol minyak tawon," imbuh Herry.

Herry menambahkan, saat ini pelaku ditahan di Mapolda Metro Jaya terkait pembunuhan berencana. "Pelaku dikenai Pasal 338 dan Pasal 340 KUHP," pungkasnya. 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Megapolitan
Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Megapolitan
Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Megapolitan
Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Megapolitan
PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Megapolitan
Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Megapolitan
Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Megapolitan
Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai 'Kompori' Tegar untuk Memukul

Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai "Kompori" Tegar untuk Memukul

Megapolitan
Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Megapolitan
Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Megapolitan
Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com