Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mulai Senin, Lintasan Rel Bintaro Jadi Satu Arah

Kompas.com - 20/12/2013, 09:54 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com
— PT Kereta Api Indonesia mendorong pemerintah segera merealisasikan pembangunan jalan layang atau terowongan bawah tanah di 24 lokasi dari 175 pelintasan sebidang di Jabodetabek. Rencana itu ditargetkan mulai berjalan pada 2014. Sejak lima tahun lalu, rencana itu tersendat akibat minimnya dukungan pemerintah daerah.

”Pemerintah daerah akan kami dorong melakukan perbaikan tahun depan. Kami akan mendampingi hal teknis, seperti studi teknis, mulai dari studi kelayakan sampai aplikasi pembatas kecepatan,” kata Vice President Public Relation PT KAI Sugeng Priyono di sela-sela peresmian nama baru bagi Balai Pelatihan Teknik Perkeretaapian Sopyan Hadi, di Bekasi, Kamis (19/12).

Pelintasan sebidang adalah kawasan perpotongan antara rel kereta api dan jalan raya. Banyak pelintasan sebidang tanpa penjagaan sehingga rawan pelanggaran dan kecelakaan lalu lintas.

Berdasarkan data Kementerian Perhubungan, terdapat 509 pelintasan sebidang di Jabodetabek. Sebanyak 309 di antaranya merupakan pelintasan sebidang resmi, terdiri dari 158 lokasi dijaga petugas PT KAI, 28 lokasi dijaga secara swadaya masyarakat, dan 123 lokasi tidak dijaga. Sedikitnya 200 pelintasan sebidang ilegal tanpa penjagaan.

Pelintasan sebidang yang butuh perbaikan di Jabodetabek, antara lain, Guntur-Cik Ditiro, Halimun-Madiun, Kapten Tendean-Blok M-Ciledug, Permata Hijau, Semanan-Poris Plawad, dan Cipinang Lontar.

Selain itu, Jalan Panjang, Jalan Bintaro Permai-rel KA, Gunung Sahari, dan Mangga Dua juga mendesak diperbaiki.

Menurut Sugeng, kebutuhan perbaikan lintasan sebidang mendesak dilakukan. Rawan kecelakaan dan akan semakin padatnya arus lalu lintas kereta api menjadi pertimbangan utama.

Sugeng menyebutkan, arus lalu lintas kereta akan dua-tiga kali lipat lebih ramai dalam beberapa waktu ke depan. Total perjalanan commuter line di Jabodetabek 700-800 perjalanan menggunakan 498 unit kereta api per hari. Keberadaannya tergolong sangat vital karena mengangkut sekitar 600.000 penumpang per hari.

”Penambahan 180 kereta api baru pada Maret 2014 pasti membuat arus lalu lintas semakin padat. Jika pelintasan sebidang tidak diperbaiki, tingkat kerawanan semakin besar pula,” ujarnya.

Direktur Sarana PT KAI Bambang Eko Martono menegaskan, pihaknya akan menjadi ujung tombak untuk mendesak pembenahan pelintasan sebidang. Pihaknya meyakini, pembangunan jalan layang atau terowongan bawah tanah mampu meminimalkan risiko kecelakaan.

”Tragedi di Bintaro pekan lalu lalu semakin menguatkan kami mewujudkan keselamatan penumpang atau pengguna jalan,” katanya.

Pengamat perkeretaapian Djoko Setijowarno mengatakan, rencana ini sebenarnya ada sejak lima tahun lalu. Namun, minimnya dukungan pemerintah daerah membuat rencana itu urung dilaksanakan. Keinginan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menyelesaikan masalah ini patut dihargai dan jadi momentum menghidupkan kembali rencana besar itu.

Mulai 23 Desember 2013, lintasan rel di Bintaro, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, mulai diberlakukan satu arah. Sugeng menegaskan, berdasarkan pemantauan dan kajian, terlalu berbahaya jika mekanisme dua arah di rel tersebut terus dilakukan. Lintasan rel menurun dan berkelok. Hal itu mengganggu pandangan masinis.

Di Bandung, Jawa Barat, Kamis, PT KAI meresmikan pergantian nama Balai Pelatihan Operasional dan Pemasaran (BP Opsar) menjadi BP Opsar Agus Suroto. Agus merupakan asisten masinis yang meninggal bersama masinis Darman Prasetyo dan teknisi Sopyan Hadi. (CHE/HRS)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com