Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jika Tak Dinormalisasi, Warga Waduk Ria Rio Terendam Banjir 2 Meter

Kompas.com - 24/01/2014, 14:24 WIB
Fitri Prawitasari

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Rumah warga di bantaran Waduk Ria Rio, Jakarta Timur, ikut terendam saat banjir kemarin. Syukurnya, banjir tidak sampai setinggi dua meter, seperti sebelum-sebelumnya.

Safrudin, Ketua RT 06 RW 15 Kelurahan Kayu Putih, Pulogadung, Jakarta Timur, mengatakan, banjir tidak sampai berhari-hari merendam rumah warga.

"Selama setelah normalisasi, belum ada masalah. Banjir kemarin karena hujan yang merata di Jabodetabek. Warga wajar dengan banjir. Setelah normalisasi, nggak ada komplen banjir berhari-hari seperti sebelumnya, satu minggu atau dua minggu," katanya kepada Kompas.com, Jumat (24/1/2013).

Safrudin menyebut air yang menggenang sebagai banjir lokal akibat luapan waduk. Air yang datang pun sangat cepat. Pagi datang, sore sudah surut. Ketinggian air bervariasi, yang tertinggi sekitar 100 sentimeter di jalan.

"Nggak seperti tahun-tahun sebelumnya, banjir bisa berhari-hari. Tingginya juga bisa dua meter," ujarnya.

Wilayah RT 06 merupakan wilayah yang berbatasan langsung dengan waduk. Wilayah ini tidak terkena penggusuran normalisasi waduk karena, menurut Safrudin, tanah yang ditinggali adalah tanah adat yang telah secara turun-temurun dimiliki warga. Batas wilayah normalisasi dipasangi seng-seng berwarna hijau.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, pascabanjir, sampah dan eceng gondok mengendap di sisi waduk yang berbatasan dengan permukiman. Beberapa jalan permukiman yang berkontur tanah lebih rendah terlihat masih tergenang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Megapolitan
Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Megapolitan
Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Megapolitan
Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Megapolitan
Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Megapolitan
Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com