"Nantinya, kita mau bangun incinerator di tiap kantor kelurahan. Jadi sampah langsung dibakar di situ. Di seluruh dunia sampah itu tidak diangkut, tapi langsung dibakar di tempat," kata Basuki di Balaikota Jakarta, Jumat (11/4/2014).
Menurut Basuki, tidak masalah apabila incinerator ditempatkan di area kantor kelurahan. Ini sebab sistem pengelolaan sampah modern tidak akan seperti pengelolaan sampah konvensional yang menimbulkan bau.
"Jadi teknologi sudah canggih. Kalau dulu teknologi masih enggak jelas, enggak benar. Kalau benar, di Taiwan saja ada incenerator, di atasnya restoran," ujarnya.
Masalah sampah Jakarta ini juga menjadi perbincangan di DPRD Kota Bekasi. Anggota Komisi A DPRD Kota Bekasi, Ariyanto Hendrata, berinisiatif mendorong DPRD mengevaluasi kembali kerja sama pengelolaan lahan Bantar Gebang yang saat ini dimanfaatkan sebagai lokasi pengolahan sampah warga DKI.
"Puncak kekesalan kami adalah saat Wali Kota Bekasi turun langsung ke jalan menyetop truk sampah DKI yang beroperasi di luar jam yang ditentukan, yakni mulai pukul 21.00 hingga 04.00," katanya.
Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi juga mengingatkan banyaknya keuntungan yang didapat Kota Bekasi terkait kerja sama dengan Pemprov DKI tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.