Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Basuki: Hati-hati, Saya "Blusukan" Bawa Pistol

Kompas.com - 08/05/2014, 21:13 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Saat meluapkan emosinya di rapat bersama Dinas Kebersihan DKI Jakarta, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengungkapkan keinginannya untuk blusukan ke kantor dinas.

Ia ingin memeriksa berbagai dokumen dinas dan mengantisipasi adanya kecurangan berbagai pelaksanaan program Jakarta.

"Hati-hati, kalau saya blusukan ke kantor, seperti auditor. Saya tongkrongin dari pagi sampai malam dan saya bawa pistol," kata Basuki seraya menunjuk peserta rapat, di Balaikota Jakarta, Kamis (8/5/2014).

Seperti diberitakan, Basuki marah karena Dinas Kebersihan DKI Jakarta tidak memberikan laporan jelas terkait jumlah pegawai harian lepas (PHL) DKI. Saat ia baru menjadi Wagub, Basuki mendapat laporan dari mantan Kepala Dinas Kebersihan DKI Unu Nurdin bahwa jumlah PHL adalah 2.500 orang.

Jumlah itu, kata dia, terus bertambah hingga 1,5 tahun ia menjabat sebagai orang nomor dua di Ibu Kota. Kini, jumlah PHL yang dimiliki DKI mencapai 10.721 orang.

"Kita adu tembak saja, saya punya tujuh pengawal dari Brimob. Kalau nanti saya periksa ada yang ribut, gue tembak. Jangan main-main kalau saya blusukan," ujar Basuki dengan muka memerah.

Data itu diperoleh berdasarkan inventarisasi Dinas Kebersihan DKI, serta terdiri dari pekerja darat, laut, pesisir, dan sungai. Atas peningkatan jumlah itu, Basuki menilai para pekerja itu sebagai pekerja siluman.

Pria yang akrab disapa Ahok itu bingung, mengapa PHL yang dimiliki DKI banyak, tetapi masih banyak sampah tercecer di Jakarta. Seharusnya, dengan sumber daya manusia (SDM) yang mencukupi, dia sudah tidak lagi menerima keluhan warga melalui telepon genggamnya terkait sampah yang tercecer.

Ia pun menugaskan beberapa pejabat Dinas Kebersihan DKI Jakarta yang mengikuti rapat tersebut untuk berkoordinasi dan membagi tanggung jawab di setiap wilayah. Basuki menugaskan Dinas Kebersihan DKI Jakarta untuk mengumpulkan kontak PHL yang dimiliki. Dengan demikian, nantinya, PHL itu akan bertanggung jawab atas sampah yang berserakan di setiap jalan.

Dia juga meminta Dinas Kebersihan DKI untuk mendata waktu PHL mengumpulkan sampah, dan mendata lokasi PHL dalam membuang sampah.

Mendengar hal itu, Kepala Dinas Kebersihan DKI Jakarta Saptastri Ediningtyas (Tyas) terus terdiam dan sesekali mengangguk.

Sementara itu, beberapa pejabat Dinas Kebersihan DKI, antara lain Kepala Bidang Pengendalian Kebersihan Made Indrayasa dan Kepala Bidang Teknik Pengelolaan Kebersihan Engkos Kosasih, juga terdiam dan tampak serius mendengar pernyataan Basuki.

"Bu Tyas, kapan saya bisa data PHL lengkap dengan masing-masing tanggung jawab wilayahnya?" tanya Basuki kepada Tyas.

Tyas berjanji, data itu akan dilaporkan kepada Basuki pada 22 Mei 2014. Lebih lanjut, wanita kelahiran 7 Oktober 1960 itu mengungkapkan akan melaporkannya secara lengkap, berikut tanggung jawab tiap-tiap PHL.

"Ribuan PHL itu sudah diinventarisasi, dan nanti sudah lengkap, mereka akan bertanggung jawab di jalan mana saja," kata Tyas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com