Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Sahur on the Road" Ribuan Remaja Bikin Kesal Pengguna Jalan

Kompas.com - 20/07/2014, 10:33 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kegiatan "sahur on the road" yang digelar ribuan remaja secara bersamaan pada Sabtu (19/7/2014) dini hari, hingga Minggu (20/7/2014) pagi, membuat kesal para pengguna jalan. Warga merasa terganggu dengan konvoi remaja tersebut di jalan-jalan Ibu Kota.

Tifanny Ayu Puspasari (29), warga Pondok Gede, merasa kesal lantaran perjalanannya kembali ke rumah terganggu akibat kegiatan para remaja itu. Ketika melintas dari Bendungan Hilir-Thamrin-Tebet-hingga Jatiwaringin pada pukul 1.00 WIB, setidaknya ia melihat ada belasan kelompok remaja yang melakukan "sahur on the road".

Mereka ada yang memakai atribut kelompoknya, ada pula yang membawa atribut keagamaan. Bahkan banyak yang membawa bendera Palestina. Tak sedikit pengendara sepeda motor yang tidak memakai helm dan membawa dua orang penumpang.

Ketika Tifanny melintas, sebagian kelompok masih berkumpul di pinggir-pinggir jalan. Sebagian lagi melakukan konvoi. "Udah kayak mau demo," kata Tifanny.

"Mungkin mereka cuma mau seru-seruan 'sahur on the road'. Tapi caranya itu halangi jalan, iring-iringan enggak tertib. Bisa-bisanya berhenti di tengah jalan. Mesti diklason-klakson baru ngasih jalan," kata Tifanny.

Kekesalan juga disampaikan warga lain, Stefani Anne (29). Ketika melintas dari Arion-Pondok Bambu-hingga Jatiwaringin sekitar pukul 1.00 WIB, Anne melihat ada lima kelompok remaja yang melakukan "sahur on the road".

"Mereka ugal-ugalan. Lampu merah ada yang jalan terus aja, cuek. Ngasih nasi bungkus tapi minta foto-foto dulu bareng pemulung," kata Anne.

Pengamatan Kompas.com dari Palmerah-Pejompongan-Casablanca-hingga Jatiwaringin pada Minggu dini hari, ada belasan kelompok yang melakukan "sahur on the road". Panjang iring-iringan satu kelompok bisa mencapai 150 meter.

Bagi kelompok yang melakukan konvoi, mereka berjalan dengan memakai separuh jalur. Mereka membawa berbagai bendera dan spanduk. Tak terlihat polisi yang menertibkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PSI Terima Pendaftaran 3 Nama Bacawalkot Bekasi, Ada Nofel Saleh Hilabi

PSI Terima Pendaftaran 3 Nama Bacawalkot Bekasi, Ada Nofel Saleh Hilabi

Megapolitan
KPAI: Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak Meningkat 60 Persen

KPAI: Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak Meningkat 60 Persen

Megapolitan
Belum Laku, Rubicon Mario Dandy Rencananya Mau Dikorting Rp 100 Juta Lagi

Belum Laku, Rubicon Mario Dandy Rencananya Mau Dikorting Rp 100 Juta Lagi

Megapolitan
3 Pelaku Begal Casis Polri di Jakbar Residivis, Ada yang Bolak-balik Penjara 6 Kali

3 Pelaku Begal Casis Polri di Jakbar Residivis, Ada yang Bolak-balik Penjara 6 Kali

Megapolitan
LPSK Dorong Pemenuhan Akomodasi Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan, Termasuk Perlindungan

LPSK Dorong Pemenuhan Akomodasi Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan, Termasuk Perlindungan

Megapolitan
Pemkot Jakbar Imbau Warga dengan Ekonomi Mampu Tak Beli Elpiji 3 Kg

Pemkot Jakbar Imbau Warga dengan Ekonomi Mampu Tak Beli Elpiji 3 Kg

Megapolitan
Jasad Wanita di Selokan Jalan Juanda Bekasi, Korban Telah Hilang Selama 4 Hari

Jasad Wanita di Selokan Jalan Juanda Bekasi, Korban Telah Hilang Selama 4 Hari

Megapolitan
Jasad Perempuan Ditemukan di Selokan Bekasi, Polisi: Sempat Terlihat Sempoyongan

Jasad Perempuan Ditemukan di Selokan Bekasi, Polisi: Sempat Terlihat Sempoyongan

Megapolitan
Rubicon Mario Dandy Belum Juga Laku di Lelang meski Harganya Telah Dikorting

Rubicon Mario Dandy Belum Juga Laku di Lelang meski Harganya Telah Dikorting

Megapolitan
Remaja Perempuan Direkam Ibu Saat Bersetubuh dengan Pacar, KPAI Pastikan Korban Diberi Perlindungan

Remaja Perempuan Direkam Ibu Saat Bersetubuh dengan Pacar, KPAI Pastikan Korban Diberi Perlindungan

Megapolitan
Eks Warga Kampung Bayam Sepakat Pindah ke Hunian Sementara di Ancol

Eks Warga Kampung Bayam Sepakat Pindah ke Hunian Sementara di Ancol

Megapolitan
Kronologi Komplotan Remaja Salah Bacok Korban saat Hendak Tawuran di Cimanggis Depok

Kronologi Komplotan Remaja Salah Bacok Korban saat Hendak Tawuran di Cimanggis Depok

Megapolitan
Sampah Menggunung di TPS Kembangan, Ketua RT Sebut Kekurangan Petugas untuk Memilah

Sampah Menggunung di TPS Kembangan, Ketua RT Sebut Kekurangan Petugas untuk Memilah

Megapolitan
Ditetapkan sebagai Tersangka, Ini Peran 5 Pelaku Begal Casis Bintara Polri di Jakbar

Ditetapkan sebagai Tersangka, Ini Peran 5 Pelaku Begal Casis Bintara Polri di Jakbar

Megapolitan
Iseng Masukan Cincin ke Kelamin hingga Tersangkut, Pria di Bekasi Minta Bantuan Damkar Buat Melepas

Iseng Masukan Cincin ke Kelamin hingga Tersangkut, Pria di Bekasi Minta Bantuan Damkar Buat Melepas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com