Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Saya Siap Digugat HAM-burger

Kompas.com - 25/07/2014, 12:26 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
— Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan bakal membongkar habis-habisan permukiman liar yang berada di kolong jalan layang dan rel kereta api. Selain itu, pihaknya juga bakal menertibkan permukiman liar yang ada di pinggir jalan inspeksi. Dia siap digugat oleh Komnas HAM.

"Pas Lebaran nanti, pasti banyak yang pulang kampung. Bongkarin saja semua yang ada di sana," kata Basuki, di Kementerian Pekerjaan Umum, Jakarta, Jumat (25/7/2014).

Pemprov DKI bakal dibantu sejumlah lembaga negara maupun BUMN untuk menertibkan permukiman dan PKL kumuh. Untuk pembersihan PKL di kolong tol, bakal dibantu oleh personel Kodam Jaya, Kementerian Perhubungan, dan TNI.

Sementara untuk penertiban PKL di rel kereta api bakal dibantu oleh PT KAI. Seusai penertiban, kawasan tersebut akan dibangun ruang terbuka hijau (RTH) yang dilengkapi beberapa fasilitas umum, seperti jalan inspeksi atau tempat olahraga.

Menurut Basuki, penertiban itu akan mengurangi jumlah penduduk di Ibu Kota. Siapa pun, kata dia, boleh ke Jakarta asalkan memiliki modal dan ilmu untuk hidup di Jakarta. Sementara bagi warga yang hanya berniat mengemis dan mendirikan bangunan liar di lahan negara, bakal dibongkar dan dipidanakan.

"Kalau modal dan usahanya pas-pasan, gimana mau hidup di Jakarta? Pergi saja semua keluar dari sini," kata Basuki.

Kendati demikian, Basuki merahasiakan mengenai prioritas wilayah penertiban. Sebab, apabila diberitahu, maka warga tetap akan bertahan. Ia menginstruksikan kepada wali kota masing-masing wilayah untuk menyosialisasikan penertiban tersebut.

"Saya siap digugat HAM-burger," tegas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dinas KPKP DKI Jakarta Periksa 79.786 Hewan Kurban, Seluruhnya Dinyatakan Sehat

Dinas KPKP DKI Jakarta Periksa 79.786 Hewan Kurban, Seluruhnya Dinyatakan Sehat

Megapolitan
Bisa Cemari Lingkungan, Pengusaha Konfeksi di Tambora Diminta Tak Buang Limbah Sembarangan

Bisa Cemari Lingkungan, Pengusaha Konfeksi di Tambora Diminta Tak Buang Limbah Sembarangan

Megapolitan
Jusuf Kalla Persilakan Anies Maju Pilkada Jakarta 2024

Jusuf Kalla Persilakan Anies Maju Pilkada Jakarta 2024

Megapolitan
Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Ini, Warga: Perbedaan Hal Biasa

Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Ini, Warga: Perbedaan Hal Biasa

Megapolitan
Anies-Sandiaga Tak Berencana Duet Kembali pada Pilkada Jakarta

Anies-Sandiaga Tak Berencana Duet Kembali pada Pilkada Jakarta

Megapolitan
Namanya Diusulkan DPD PDI-P untuk Pilkada Jakarta 2024, Anies: Mengalir Saja, Santai...

Namanya Diusulkan DPD PDI-P untuk Pilkada Jakarta 2024, Anies: Mengalir Saja, Santai...

Megapolitan
Akrab dengan Sandiaga Saat Nobar, Anies Sebut Tak Bahas Pilkada Jakarta 2024

Akrab dengan Sandiaga Saat Nobar, Anies Sebut Tak Bahas Pilkada Jakarta 2024

Megapolitan
Momen Anies Salami Jusuf Kalla Sambil Membungkuk dan Hormat ke Sandiaga Sebelum Nobar Film 'Lafran'

Momen Anies Salami Jusuf Kalla Sambil Membungkuk dan Hormat ke Sandiaga Sebelum Nobar Film "Lafran"

Megapolitan
Pengelola Jakarta Fair 2024 Siapkan Area Parkir di JIExpo Kemayoran, Bisa Tampung Puluhan Ribu Kendaraan

Pengelola Jakarta Fair 2024 Siapkan Area Parkir di JIExpo Kemayoran, Bisa Tampung Puluhan Ribu Kendaraan

Megapolitan
Seekor Sapi Masuk ke Tol Jagorawi, Lalu Lintas Sempat Macet

Seekor Sapi Masuk ke Tol Jagorawi, Lalu Lintas Sempat Macet

Megapolitan
10 Nama Usulan DPD PDI-P untuk Pilkada Jakarta: Anies, Ahok, dan Andika Perkasa

10 Nama Usulan DPD PDI-P untuk Pilkada Jakarta: Anies, Ahok, dan Andika Perkasa

Megapolitan
Video Viral Bule Hina IKN Ternyata Direkam di Bogor

Video Viral Bule Hina IKN Ternyata Direkam di Bogor

Megapolitan
Lurah: Separuh Penduduk Kali Anyar Buruh Konfeksi dari Perantauan

Lurah: Separuh Penduduk Kali Anyar Buruh Konfeksi dari Perantauan

Megapolitan
Optimistis Seniman Jalanan Karyanya Dihargai meski Sering Lukisannya Terpaksa Dibakar...

Optimistis Seniman Jalanan Karyanya Dihargai meski Sering Lukisannya Terpaksa Dibakar...

Megapolitan
Kampung Konfeksi di Tambora Terbentuk sejak Zaman Kolonial, Dibuat untuk Seragam Pemerintahan

Kampung Konfeksi di Tambora Terbentuk sejak Zaman Kolonial, Dibuat untuk Seragam Pemerintahan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com