Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lihat Rusun Komarudin, Warga Mampang Langsung "Sreg"

Kompas.com - 20/08/2014, 14:30 WIB
Laila Rahmawati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Turun dari bus wisata "Enjoy Jakarta", sebanyak 21 warga bantaran Kali Mampang dari Kelurahan Pela Mampang dan Tegal Parang mengikuti Kepala Pengelola Rusunawa Komarudin Sayid Ali menuju Blok 6. Di blok tersebut, ada 80 unit yang siap ditinggali warga Mampang. Seratus unit lagi tersedia di Blok 3.

Warga langsung menyeruak masuk ke dalam ketika pengelola membuka salah satu pintu rusun. Mereka terlihat tak menyangka dengan kondisi rusun. Ruang tamu, kamar, dan dapur. Semua bagian rumah tak ada yang luput dari perhatian mereka.

"Bagus juga ya. Kamarnya ada dua," kata salah seorang ibu.

"Kalau saya sih sreg. Tinggal air sama listriknya aja gimana," kata Cicih, warga RT 10 RW 6 Tegal Parang.

"Kalau yang lain mau, ya saya mau. Lihat nanti aja, deh. Cari kontrakan sekarang juga susah," kata Mujaenah, warga Tegal Parang lainnya.

Setelah puas melihat-lihat bangunan unit tipe 30 tersebut, warga pun menemui Sayid Ali untuk mengungkapkan pertanyaan terkait rusun tersebut. Pertanyaan soal air, listrik, dan keamanan adalah yang paling banyak dilontarkan.

"Air dan listrik sudah ada semua. Musala juga ada. Paud sebentar lagi ada juga. Keamanan bisa ditanyakan ke warga sini sendiri, bagaimana? Nanti takutnya kalau saya yang ngomong, yang manis-manis aja," kata Sayid.

Beberapa warga rusun lantai 1 Blok 6 yang sedang berada di luar rumah pun menjadi sasaran pertanyaan mereka.

"Satpamnya biar lantainya kosong tetep dicek tiap hari. Aman, kok. Ya mudah-mudahan kita bisa jadi tetangga nanti," kata Wati, korban gusuran Waduk Ria Rio tahap kedua yang baru dua minggu menempati rusun.

Pemerintah Kota Jakarta Selatan menawarkan pilihan kepada warga bantaran Kali Mampang yang terkena penertiban untuk direlokasi ke Rusunawa Komarudin. Ada sebanyak 372 KK yang akan terkena penertiban.

Sebanyak 180 unit Rusun Komarudin disediakan bagi mereka. Bila jumlah tersebut tidak mencukupi, menurut Camat Mampang Prapatan Fidiyah Rokhim, ada cadangan rusun di daerah Jakarta Pusat dan Utara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com