Namun, Eveline, ibu Amanda, masih enggan untuk memenuhi permintaan dari pihak STC. "Mereka minta saya datang lagi ke STC untuk membicarakan kejadian yang menimpa anak saya. Namun, saya belum jawab kapan bisanya," kata Eveline. [Baca: Polisi Telusuri Penyebab Anak Tersetrum di STC]
Eveline menjelaskan, saat ini dia masih lelah secara fisik dan mental. Ia juga masih belum sanggup melihat lokasi kejadian (TKP), tempat putri sulungnya tewas.
Ia meminta waktu kepada pihak STC untuk memulihkan kondisinya terlebih dahulu. Namun, ia mengaku, pihak STC belum menjanjikannya apa pun terkait santunan. [Baca: Soal Anak Tersetrum, STC Belum Beri Komentar]
"Kalau soal santunan sih belum ada, mungkin menunggu saya ke sana dulu. Namun, seperti yang saya bilang kemarin, uang berjuta-juta enggak akan mengembalikan anak saya," ucap Eveline lirih.
Ia pun berharap, pihak STC dapat memperbaiki instalasi listrik di gedung tersebut agar peristiwa seperti yang dialami Amanda tidak terulang.
Amanda tersengat listrik saat memegang pagar pembatas lantai satu gedung STC, Senin (10/11/2014) lalu. Pagar tersebut ternyata dialiri listrik bertegangan tinggi.
Karena tidak memakai alas kaki, Amanda pun tewas seketika. Tubuh Amanda membiru dan langsung kaku sepuluh menit sejak ia tersengat. Nyawanya tak tertolong saat dilarikan ke RS Pusat Pertamina.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.