Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hindari Aksi Spekulan, Ahok Minta Warga Beli Beras Pakai Kartu ATM

Kompas.com - 23/02/2015, 16:30 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengimbau warga yang ingin membeli beras harus menggunakan kartu debit ATM, terutama dilakukan saat pelaksanaan operasi pasar.

Dengan demikian, lanjut dia, pemerintah dapat mengetahui warga mana saja yang mendapat subsidi jatah beras.

"Kami sudah minta kalau ada operasi pasar, mereka (warga) harus beli beras dengan kartu ATM. Kami tidak ingin nanti warga yang beli beras di operasi pasar itu enggak ketahuan siapa, tadi di rapim, saya sudah pesankan," kata Basuki, di Balai Kota, Senin (23/2/2015). 

Apabila tidak menggunakan sistem non-tunai, Basuki menduga beras-beras murah itu ditimbun oleh para agen untuk dijual kembali.

Basuki menduga, beras murah yang tersalurkan ke warga kurang mampu hanya 10 persen. Sementara itu, 90 persen beras murah sisanya akan masuk gudang para agen.

Jadi, lanjut dia, beras-beras yang akan dijual di warung kelontong maupun koperasi pasar tetap harus dibeli dengan kartu ATM. "Nanti dari bank akan keluar cashless bank system dan bisa mengetahui siapa saja yang beli beras ini," kata Basuki.

Pria yang akrab disapa Ahok itu mengaku tidak ingin mencurigai adanya permainan jual beli beras murah ini. Hanya, jika ada pihak yang menolak sistem pembelian beras non-tunai, itu berarti ada permainan.

Kemudian, kapan rencana Basuki ini akan diterapkan? Apa hal itu berarti tidak boleh ada operasi pasar sebelum sistem non-tunai ini sempurna?

"Rata-rata orang punya rekening bank kan? Nanti bank tinggal disuruh pasang EDC (alat gesek atau tap e-money). Saya sih sudah minta minggu ini (Dinas UKM) lakukan. Kalau mereka menolak sistem pembelian (beras) dengan ATM, berarti saya curiga ada permainan," kata Basuki. 

Sementara itu, Kepala Dinas Usaha Mikro Kecil Menengah dan Perdagangan DKI Joko Kundaryo mengatakan, harga beras di Jakarta sedang mahal. Saat ini harga jual beras jenis medium di Jakarta mencapai Rp 12.000 per kilogram.

Sementara itu, harga beras premium bisa di atas Rp 15.000. Tak hanya semakin mahal, beras juga sulit ditemukan di pasaran. Kelangkaan beras di Jakarta terjadi karena kurangnya pasokan beras dari daerah penghasil beras.

Saat ini, suplai beras hanya 1.000 ton, sementara suplai normalnya 2.500 ton tiap harinya. Pemprov DKI Jakarta, lanjut dia, masih memiliki persediaan beras hingga enam bulan ke depan.

Namun, persediaan beras akan disalurkan dalam beberapa hari ke depan dalam bentuk operasi pasar. "Kami sedang mendata jumlah kecamatan dan kelurahan, mana saja yang membutuhkan," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Begal Bikin Resah Warga, Polisi Janji Tak Segan Tindak Tegas

Begal Bikin Resah Warga, Polisi Janji Tak Segan Tindak Tegas

Megapolitan
PSI Terima Pendaftaran 3 Nama Bacawalkot Bekasi, Ada Nofel Saleh Hilabi

PSI Terima Pendaftaran 3 Nama Bacawalkot Bekasi, Ada Nofel Saleh Hilabi

Megapolitan
KPAI: Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak Meningkat 60 Persen

KPAI: Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak Meningkat 60 Persen

Megapolitan
Belum Laku, Rubicon Mario Dandy Rencananya Mau Dikorting Rp 100 Juta Lagi

Belum Laku, Rubicon Mario Dandy Rencananya Mau Dikorting Rp 100 Juta Lagi

Megapolitan
3 Pelaku Begal Casis Polri di Jakbar Residivis, Ada yang Bolak-balik Penjara 6 Kali

3 Pelaku Begal Casis Polri di Jakbar Residivis, Ada yang Bolak-balik Penjara 6 Kali

Megapolitan
LPSK Dorong Pemenuhan Akomodasi Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan, Termasuk Perlindungan

LPSK Dorong Pemenuhan Akomodasi Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan, Termasuk Perlindungan

Megapolitan
Pemkot Jakbar Imbau Warga dengan Ekonomi Mampu Tak Beli Elpiji 3 Kg

Pemkot Jakbar Imbau Warga dengan Ekonomi Mampu Tak Beli Elpiji 3 Kg

Megapolitan
Jasad Wanita di Selokan Jalan Juanda Bekasi, Korban Telah Hilang Selama 4 Hari

Jasad Wanita di Selokan Jalan Juanda Bekasi, Korban Telah Hilang Selama 4 Hari

Megapolitan
Jasad Perempuan Ditemukan di Selokan Bekasi, Polisi: Sempat Terlihat Sempoyongan

Jasad Perempuan Ditemukan di Selokan Bekasi, Polisi: Sempat Terlihat Sempoyongan

Megapolitan
Rubicon Mario Dandy Belum Juga Laku di Lelang meski Harganya Telah Dikorting

Rubicon Mario Dandy Belum Juga Laku di Lelang meski Harganya Telah Dikorting

Megapolitan
Remaja Perempuan Direkam Ibu Saat Bersetubuh dengan Pacar, KPAI Pastikan Korban Diberi Perlindungan

Remaja Perempuan Direkam Ibu Saat Bersetubuh dengan Pacar, KPAI Pastikan Korban Diberi Perlindungan

Megapolitan
Eks Warga Kampung Bayam Sepakat Pindah ke Hunian Sementara di Ancol

Eks Warga Kampung Bayam Sepakat Pindah ke Hunian Sementara di Ancol

Megapolitan
Kronologi Komplotan Remaja Salah Bacok Korban saat Hendak Tawuran di Cimanggis Depok

Kronologi Komplotan Remaja Salah Bacok Korban saat Hendak Tawuran di Cimanggis Depok

Megapolitan
Sampah Menggunung di TPS Kembangan, Ketua RT Sebut Kekurangan Petugas untuk Memilah

Sampah Menggunung di TPS Kembangan, Ketua RT Sebut Kekurangan Petugas untuk Memilah

Megapolitan
Ditetapkan sebagai Tersangka, Ini Peran 5 Pelaku Begal Casis Bintara Polri di Jakbar

Ditetapkan sebagai Tersangka, Ini Peran 5 Pelaku Begal Casis Bintara Polri di Jakbar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com