JAKARTA, KOMPAS.com — Ledakan di laboratorium Kimia Kualitatif Fakultas Farmasi Universitas Indonesia (FFUI), Senin (16/3/2015) pagi, disebabkan ledakan tabung reaksi saat mahasiswa sedang melakukan praktikum pada pukul 10.30 WIB. Ledakan tabung diduga akibat pemanasan berlebih saat melakukan distilasi (penyulingan).
"Jadi, ada prosedur yang dilanggar mahasiswa. Seharusnya suhu ideal saat distilasi itu 60-70 derajat celsius, api harus dimatikan, tetapi malah dipanaskan hingga 100 derajat. Jadinya overheat (kelebihan pemanasan)," kata Kepala Humas FFUI Devfanny Aprilia Artha, saat dihubungi Kompas.com.
Kegiatan tersebut, kata Devfanny, melibatkan 70 mahasiswa angkatan 2013 yang melakukan praktikum kimia kualitatif. Jumlah tersebut dibagi menjadi 10 kelompok yang terdiri dari enam sampai delapan orang.
"Ledakan terjadi tepat di kelompok A5. Jadi yang kena ledakan kebanyakan dari kelompok itu dan kelompok di sekitarnya. Ada 15 korban, dua luka berat, Delfika dan Citra," ujarnya.
Devfanny juga mengatakan, kedua korban sempat dirawat di Rumah Sakit Bunda, Depok, untuk mendapat pertolongan pertama. [Baca: Laboratorium Farmasi UI Meledak, Dua Mahasiswa Luka Parah]
Namun, keduanya dirujuk akibat luka yang cukup parah. Delfika dirujuk ke Rumah Sakit Mitra Keluarga, Depok; sementara Citra dilarikan ke Klinik Mata Nusantara Jakarta Selatan.
"Luka yang dialami korban disebabkan serpihan dari kaca tabung reaksi yang meledak, lalu tertancap di wajah dan menyebabkan luka robek. Jadi, darah yang mengucur bukan karena zat kimia," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.