"Kalau mengandalkan APBD enggak maju-maju. Coba ditulis di koran, yang orang kaya raya itu coba peduli gitu loh. Cobalah menyumbang untuk program-program kayak gini daripada duitnya ke mana-mana," kata Haris di Balai Kota, Kamis (26/3/2015).
Haris menjelaskan, saat ini Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tengah gencar membuat energi alternatif.
Energi tersebut bertujuan untuk mengganti suplai listrik dari PLN (Perusahaan Listrik Negara) sehingga jika sewaktu-waktu listrik dari PLN mati, masih ada suplai energi.
Dalam proyek itu, Pemprov DKI bekerja sama dengan Dewan Energi Nasional (DEN). DEN berperan sebagai konsultan yang membahas teknologi energi alternatif atau terbarukan yang bisa diterapkan di Jakarta.
Rencananya, energi alternatif yang akan dipakai adalah tenaga surya. Energi surya ini sendiri sudah dipasang di beberapa sekolah di Jakarta.
"DKI sudah mulai. Di SMP-SMP sudah kami pasang PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya) sekaligus mengedukasi supaya anak-anak tahu energi sumbernya tidak harus dari PLN," kata Haris.
PLTS itu baru ada dua di Jakarta karena harganya yang cukup mahal. Untuk hal itu, Haris menyambut baik jika ada yang ingin menyumbang dana maupun sarana untuk program tersebut.
Salah satu tujuan praktis yang ingin dicapai adalah lampu jalan dan lampu kota tidak mati lagi. Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengemukakan bahwa target lampu jalan tidak mati lagi adalah setelah tahun 2015.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.