Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Stasiun Palmerah Bersolek, dari Buruk Rupa Jadi Mentereng

Kompas.com - 07/04/2015, 05:42 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Paal Merah, kini Palmerah, menyimpan cerita di balik hadirnya stasiun yang kini berusia 100 tahun lebih. Saat itu, Stasiun dibangun untuk mengakomodir warga pusat Kota Batavia, kini Jakarta, yang hendak menuju Palmerah. Sampai sekarang, Stasiun Palmerah masih menjadi primadona sebagian warga, baik dari Jakarta maupun warga kota sekitar Jakarta untuk menuju ke beberapa tempat kerja yang berada di kitaran stasiun.

Selain para pekerja kantoran, juga terdapat warga yang hendak ke luar provinsi, salah satunya Rangkas Bitung, Banten, dengan menggunakan kereta ekonomi. Kini tak ada duanya dengan dulu Stasiun Palmerah pertama kali berdiri.

Kendati demikian, pemerintah nampaknya sadar betul bahwa stasiun ini sudah tak lagi sanggup melayani penumpang yang kian hari kian bertambah. Menjawab kegelisahan dengan semakin sesaknya Stasiun Palmerah oleh penumpang, pemerintah lewat Dirjen Perkeretaapian Indonesia di bawah Kementerian Perhubungan Indonesia berinisiatif merenovasi stasiun yang pertama kali dioperasikan pada periode 1899 - 1900 silam.

“Pengguna kereta api kan banyak banget. Mungkin butuh tempat yang lebih luas. Antriannya juga panjang,” kata salah satu pengawas renovasi Stasiun Palmerah dari Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, Lina kepada Kompas.com, Senin (6/4/2015).

Selain itu, ramainya penumpang juga kerap kali membuat stasiun ini rawan akan kecelakaan. Pasalnya, tak sedikit penumpang yang melompat dari peron dan menyebrang ke peron lainnya hanya untuk lebih dulu keluar tanpa antri.

Nah apalagi kereta tiap 10 menit datang. Tuh liat aja pada lompat. Ngeri banget, kan. Makanya kita kalau hanya pakai satu passenger crossing gak mungkin,” kata Lina.

Kendati demikian, kata Lina, hal lainnya yang perlu disisipkan menjadi alasan renovasi stasiun yang letaknya tak jauh dari Gedung Parlemen ini, karena usianya yang sudah tua dan perlu banyak perbaikan. Sehingga, kata Lina, Dirjen Perkeretaapian dirasa perlu ikut andil dalam pembenahan stasiun yang dianggap strategis, namun masih kurang pelayanannya.

Pintu masuk

Dari jauh Stasiun Palmerah sudah terlihat terdapat dua jembatan penyebrangan orang (JPO) yang terhubung dari sisi kanan dan kiri stasiun. Dua jembatan tersebut sengaja disediakan sebagai bagian dari peningkatan keselamatan.

“Ini biar pada gak lewat bawah lagi. Kan bahaya kalau nyebrang di bawah, semua lewat atas,” kata Lina.

Dengan begitu, kata Lina, pintu masuk semua akan dikonsentrasikan ke atas. Penumpang tidak bisa lagi masuk dari pintu bawah, sebab pintu bawah akan di tutup. Sementara itu, khusus penyandang cacat penumpang yang tak kuat untuk menaiki tangga, disediakan pintu di bawah yang berada dekat ekskalator. Sehingga para penumpang tak perlu repot untuk menaiki tangga.

Pintu masuk yang berada di kanan dan kiri Stasiun Palmerah kemungkinan akan diperluas. Sehingga penumpang tak perlu mengantri untuk masuk ke dalam Stasiun.

“Kalau sekarang kan gate-nya masih ada delapan (masing-masing 4 kanan kiri), tapi nanti kemungkinan bisa ditambahkan sesuai kebutuhan,” tegas Lina.

Keselamatan penumpang

Dirjen Perkeretaapian nampaknya serius dalam membenahi Stasiun Palmerah. Terutama dalam peningkatan keselamatan yang diberikan kepada penumpang. Bisa dilihat, renovasi yang pertama kali dicanangkan di Stasiun Palmerah, yakni adanya lantai dua sebagai tempat untuk berpindah peron. Nantinya, passenger crossing yang berada di bawah akan dinon-aktifkan, dan peron hanya diperuntukkan sebagai tempat menunggu kereta.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usai Dilantik, Pantarlih Bakal Cek Kecocokan Data Pemilih dengan Dokumen Kependudukan

Usai Dilantik, Pantarlih Bakal Cek Kecocokan Data Pemilih dengan Dokumen Kependudukan

Megapolitan
Pedagang Perabot di Duren Sawit Sempat Melawan Saat Putrinya Hendak Membunuh, tapi Gagal

Pedagang Perabot di Duren Sawit Sempat Melawan Saat Putrinya Hendak Membunuh, tapi Gagal

Megapolitan
Kesal karena Susah Temukan Alamat, Ojol Tendang Motor Seorang Wanita di Depok

Kesal karena Susah Temukan Alamat, Ojol Tendang Motor Seorang Wanita di Depok

Megapolitan
Pemeran Tuyul yang Dibakar Joki Tong Setan di Pasar Malam Jaktim Alami Luka Bakar 40 Persen

Pemeran Tuyul yang Dibakar Joki Tong Setan di Pasar Malam Jaktim Alami Luka Bakar 40 Persen

Megapolitan
Ayah Dibunuh Putri Kandung di Duren Sawit Jaktim, Jasadnya Ditemukan Karyawan Toko

Ayah Dibunuh Putri Kandung di Duren Sawit Jaktim, Jasadnya Ditemukan Karyawan Toko

Megapolitan
Kunjungan Warga ke Posyandu Berkurang, Wali Kota Depok Khawatir 'Stunting' Meningkat

Kunjungan Warga ke Posyandu Berkurang, Wali Kota Depok Khawatir "Stunting" Meningkat

Megapolitan
Pengelola Istiqlal Imbau Pengunjung yang Pakai Bus Kirim Surat Agar Tak Kena Tarif Parkir Liar

Pengelola Istiqlal Imbau Pengunjung yang Pakai Bus Kirim Surat Agar Tak Kena Tarif Parkir Liar

Megapolitan
Jalan di Depan KPU Jakut Ditutup Imbas Rekapitulasi Ulang Pileg, Warga Keluhkan Tak Ada Sosialisasi

Jalan di Depan KPU Jakut Ditutup Imbas Rekapitulasi Ulang Pileg, Warga Keluhkan Tak Ada Sosialisasi

Megapolitan
Bus Pariwisata Digetok Rp 300.000 untuk Parkir di Depan Masjid Istiqlal, Polisi Selidiki

Bus Pariwisata Digetok Rp 300.000 untuk Parkir di Depan Masjid Istiqlal, Polisi Selidiki

Megapolitan
RSJ Marzoeki Mahdi Bogor Buka Pelayanan untuk Pecandu Judi Online

RSJ Marzoeki Mahdi Bogor Buka Pelayanan untuk Pecandu Judi Online

Megapolitan
Motif Anak Bunuh Ayah di Duren Sawit: Sakit Hati Dituduh Mencuri hingga Dikatai Anak Haram

Motif Anak Bunuh Ayah di Duren Sawit: Sakit Hati Dituduh Mencuri hingga Dikatai Anak Haram

Megapolitan
Fahira Idris: Bidan Adalah Garda Terdepan Penanggulangan Stunting

Fahira Idris: Bidan Adalah Garda Terdepan Penanggulangan Stunting

Megapolitan
Jaksa Minta Hakim Tolak Pembelaan Panca Pembunuh Empat Anak Kandung di Jagakarsa

Jaksa Minta Hakim Tolak Pembelaan Panca Pembunuh Empat Anak Kandung di Jagakarsa

Megapolitan
Pembunuh Pedagang Perabot di Duren Sawit Ternyata Anak Kandung Korban

Pembunuh Pedagang Perabot di Duren Sawit Ternyata Anak Kandung Korban

Megapolitan
Polisi Buru Pelaku Pembakaran Panggung Konser Lentera Festival Tangerang

Polisi Buru Pelaku Pembakaran Panggung Konser Lentera Festival Tangerang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com