Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Begini "Normal"-nya Kawasan Tanah Abang Saat Tidak Ada Ahok

Kompas.com - 16/04/2015, 16:08 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Lancarnya arus lalu lintas dan tidak adanya pedagang di pinggir jalan kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, mungkin hanya terjadi ketika Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama berkunjung, Rabu (15/4/2015) kemarin. Berselang sehari setelahnya, daerah pasar tekstil terbesar di Asia Tenggara ini kembali "normal".

Pada Kamis (16/4/2015) ini, Tanah Abang kembali ramai seperti hari-hari biasanya. Bukan dengan pengunjung atau pembeli, melainkan dengan pedagang yang berjualan di pinggir bahkan badan jalan dan sederetan panjang angkot yang mengetem.

Akibat angkot yang mengetem, kemacetan terjadi sejak siang hingga sore ini. Barisan angkot mengetem tepat di depan Stasiun Tanah Abang sampai ke arah Pasar Tanah Abang Blok A.

Blok A merupakan pasar yang lokasinya cukup jauh dari stasiun sehingga antrean angkot yang mengetem memang cukup panjang, memakan dua hingga tiga ruas jalan.

Belum lagi sebagian jalan yang mengarah ke kawasan pasar dari stasiun, area itu dipakai pedagang untuk menaruh barang-barang dagangannya. [Baca: Ahok Datang, Tak Ada PKL dan Angkot "Ngetem" di Tanah Abang]

Jika saat Basuki tiba kemarin ada sekelompok petugas Dinas Perhubungan dan Transportasi (Dishubtrans) DKI yang lengkap mengatur arus lalu lintas, kini mereka tidak terlihat.

Petugas Dishub hanya beberapa waktu mengatur dan menegur angkot-angkot yang mengetem. Setelahnya, angkot kembali dibiarkan mengetem sampai membuat barisan yang panjang.

Irama klakson pun jelas terdengar sejak siang hingga sore hari ini akibat kemacetan yang melanda. Padatnya arus lalu lintas semakin diperparah karena bus-bus berukuran sedang hingga besar ikut mengetem.

Kebanyakan bus mengetem hampir ke tengah jalan karena kiri jalan sudah didominasi oleh angkot.

Sebelumnya diberitakan, ada suasana berbeda dari biasanya saat Basuki atau Ahok tiba di kawasan Tanah Abang, kemarin. Pada hari biasa, banyak pedagang kaki lima (PKL) yang terlihat berdagang di pinggir jalan serta angkot dan bus yang berhenti sembarangan.

Pagi itu, tidak ada angkot dan bus yang mengetem sembarangan di sepanjang Jalan Jati Baru, Jati Bunder, dan Kebon Kacang.

Di sepanjang kawasan Tanah Abang, personel Dishubtrans DKI serta Satpol PP DKI berjaga mengatur arus lalu lintas.

Iring-iringan rombongan Basuki pun dengan mudahnya melintasi jalan di sana. Tidak ada rasa sumpek ketika mereka melintasi kawasan Stasiun Tanah Abang-Blok G.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antarpribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antarpribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com