Saat memberi sambutan, Basuki mengundang semua pemenang untuk makan siang di Balai Kota dan bertukar ide dengan dia dan pejabat satuan kerja perangkat daerah (SKPD) DKI.
Sontak, ajakan orang nomor satu di ibu kota itu membuat para pemenang tersenyum lebar. Mereka terlihat semringah dan senang mendengar ajakan Basuki itu.
"Saya minta Pak Purba (Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI) tolong undang dan jadwalkan pertemuan dengan saya sebelum bulan puasa ya. Karena kalau pas puasa, orang-orang enggak bisa makan siang, kecuali saya. Ha-ha-ha," kata Basuki tertawa.
Purba terlihat mengangguk tanda menyanggupi instruksi Basuki. Lebih lanjut, Basuki menginginkan para pemenang kompetisi itu tidak hanya menyalurkan ide cemerlang mereka saja. Namun, mereka juga berani mengimplementasikan ide-idenya tersebut.
"Kalau idenya enggak bisa direalisasikan, ya percuma aja," kata Basuki.
Ide segar
Sementara itu Ketua New Cities Foundations John Rossant mengatakan pihaknya menjaring 226 pendaftar untuk menentukan pemenang terbaik yang bertujuan membawa dampak positif bagi Jakarta.
Ide peserta, lanjut dia, harus memenuhi empat aspek, yaitu mengurangi kemacetan, efek gas rumah kaca, polusi udara, dan memperbaiki keamanan dan aksesibilitas.
Setelah melalui proses penilaian dan penjurian yang ketat, New Cities Foundation akhirnya mendapatkan satu pemenang "Jakarta Urban Challenge 2015" yaitu Squee Applications. Posisi runner-up 1 direbut oleh Jalan Aman dan Cyclist Urban System menempati posisi ketiga.
Squee Applications merupakan aplikasi yang menggabungkan pejalan kaki dan pengendara sepeda untuk bepergian melewati rute yang lebih singkat, bebas kendaraan bermotor, dan melewati kampung-kampung di Jakarta.
Penghargaan tersebut diberikan langsung oleh Basuki dan pemenang Nobel Perdamaian Mohammad Yunus.
Atas ide brilian ini, tim Squee Mobile Apps berhak mendapatkan uang tunai sebesar 10.000 dollar AS. Jalan Aman mendapatkan 6.000 dollar AS, dan Cyclist Urban System mengantongi 4.000 dollar AS.
"Ketiga finalis tersebut mampu melaju sampai final lantaran dinilai mampu memberikan ide segar untuk mengatasi permasalahan mobilitas dan kemacetan Jakarta," kata John Rossant.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.