Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gaji PNS Tinggi, DKI Yakin Penyerapan Anggaran Capai Target

Kompas.com - 23/06/2015, 12:29 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Heru Budi Hartono yakin Pemerintah Provinsi DKI bisa menambah penyerapan anggaran hingga 75 persen.

Target tersebut sesuai dengan apa yang disampaikan Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo ketika rapat paripurna hari ulang tahun ke-488 DKI Jakarta di Gedung DPRD, Senin (22/6/2015) kemarin.

"Kita harus bisa mencapai target, apalagi karyawan sudah mendapat gaji dan TKD (tunjangan kinerja daerah) yang baik," ujar Heru di Balai Kota, Selasa (23/5/2015).

Kemarin, Tjahjo mengatakan, rendahnya penyerapan anggaran di DKI Jakarta akibat kehati-hatian Gubernur Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama dalam membelanjakan anggaran. Sebab, kata Tjahjo, Basuki tidak ingin ada penyalahgunaan anggaran.

"Tenaga di bawah lebih suka menyewa truk sampah yang Rp 400 miliar ketimbang membeli. Antara merenovasi dan membangun SD, lebih mahal renovasinya. Itulah yang saya kira membuat Gubernur hati-hati dalam membelanjakan anggaran," ujar dia.

Meski demikian, Tjahjo menyatakan upaya pencegahan korupsi tidak boleh sampai membuat rendahnya penyerapan. Sebab, rendahnya penyerapan anggaran akan berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi, pemerataan pembangunan, dan kesejahteraan masyarakat.

Heru pun tidak membantah yang disampaikan Tjahjo. Menurut Heru, pernyataan Tjahjo benar, termasuk soal Pemprov yang lebih suka menyewa daripada membeli.

Heru mengatakan, tahun ini Pemerintah Provinsi DKI akan membeli 400 mobil. Dia pun menegaskan target penyerapan anggaran akan bisa tercapai apabila kinerja satuan kerja perangkat daerah (SKPD) baik.

"Mudah-mudahan bisa tercapai. Yang penting SKPD kinerjanya harus baik," ujar Heru.

Saat memberi sambutan pada sidang paripurna istimewa DPRD dalam rangka peringatan HUT ke-448 Jakarta, Mendagri Tjahjo Kumolo mengingatkan Gubernur Basuki tentang penyerapan anggaran.

"Yang memprihatinkan saya adalah anggaran baru 10 persen penyerapannya di DKI. Tolong pacu, kalau tidak, yang rugi masyarakat," kata Tjahjo.

Dia meminta Basuki untuk memperbaiki penyerapan anggaran daerah. Karena bila penyerapan APBD sangat minim, hal itu akan memengaruhi pertumbuhan ekonomi dan pemerataan pembangunan serta memengaruhi kesejahteraan masyarakat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Megapolitan
Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Megapolitan
Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

Megapolitan
Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Megapolitan
Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Megapolitan
Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com