Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Apakah Ahok Mau Masuk Lagi Jadi Kader Gerindra?"

Kompas.com - 24/07/2015, 08:33 WIB
Jessi Carina

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Secara pribadi, anggota DPRD DKI Fraksi Partai Gerindra Syarif mengaku mendukung Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama maju dalam Pilkada 2017 melakui partainya. Padahal, Syarif merupakan salah satu anggota Dewan yang selama ini sering berselisih pendapat dengan Basuki.

"Saya secara pribadi dukung Ahok (sapaan Basuki). Secara pribadi, memang saya kenal baik dengan dia, sebaliknya dia juga kenal baik saya. Dia sesungguhnya secara personal baik," ujar Syarif kepada Kompas.com, Jumat (24/7/2015).

Akan tetapi, ada satu hal yang dipermasalahkan oleh Syarif. Syarif mengatakan, Partai Gerindra tidak dapat begitu saja mengusung Ahok sebagai calon gubernur dalam Pilkada 2017 nanti. Sebab, Partai Gerindra memiliki peraturan sendiri untuk menunjuk calon gubernur.

Syarif mengatakan, secara institusi, Ahok tidak bisa dicalonkan oleh Partai Gerindra. Hal tersebut memang berlawanan dengan keinginan pribadinya. Akan tetapi, kata Syarif, sebagai kader partai dia harus mematuhi kesepakatan partai.

"Dalam kontitusi partai, norma dan kebijakan partai kan serius, ada syarat-syarat yang harus dipenuhi Ahok. DPD Gerindra DKI sudah putuskan dalam Rakerda bahwa cagub diprioritaskan kader internal Gerindra," ujar Syarif.

Sehingga, kata Syarif, jika Ahok bersedia dicalonkan oleh Partai Gerindra, Ahok harus terlebih dahulu masuk ke dalam partai dan menjadi kader.

"Apakah Ahok mau masuk lagi jadi kader Gerindra? Itu masalah serius yang hanya bisa dijawab oleh Ahok," ujar Syarif.

Sebelumnya, Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo menyatakan hubungan partainya dengan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok cukup baik meski Ahok telah keluar dari Gerindra.

Dengan bekal hubungan baik yang masih terjalin itu, Hashim tidak menutup peluang partainya akan kembali mendukung Ahok dalam pemilihan kepala daerah DKI Jakarta tahun 2017.

"Never say never. Pak Prabowo sangat mengerti. Beliau sangat-sangat orang yang paling memaafkan," kata Hashim. (Gerindra Buka Peluang Kembali Usung Ahok Pilkada DKI 2017)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rangkaian Pilkada 2024 Belum Mulai, Baliho Bacalon Walkot Bekasi Mejeng di Jalan Arteri

Rangkaian Pilkada 2024 Belum Mulai, Baliho Bacalon Walkot Bekasi Mejeng di Jalan Arteri

Megapolitan
Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati”, Ketua RT: Warga Sudah Bingung Menyelesaikannya

Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati”, Ketua RT: Warga Sudah Bingung Menyelesaikannya

Megapolitan
Polisi Temukan Tisu “Magic” hingga Uang Thailand di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

Polisi Temukan Tisu “Magic” hingga Uang Thailand di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

Megapolitan
Ditangkap di Purbalingga, Eks Manajer yang Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris Sempat Berpindah-pindah

Ditangkap di Purbalingga, Eks Manajer yang Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris Sempat Berpindah-pindah

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Akan Diskrining, Disnakertrans DKI: Jangan Sampai Luntang-Lantung

Pendatang Baru di Jakarta Akan Diskrining, Disnakertrans DKI: Jangan Sampai Luntang-Lantung

Megapolitan
Warga Rusun Muara Baru Sulit Urus Akta Lahir, Pengelola: Mereka Ada Tunggakan Sewa

Warga Rusun Muara Baru Sulit Urus Akta Lahir, Pengelola: Mereka Ada Tunggakan Sewa

Megapolitan
Pengelola Bantah Adanya Praktik Jual Beli di Rusunawa Muara Baru Jakarta Utara

Pengelola Bantah Adanya Praktik Jual Beli di Rusunawa Muara Baru Jakarta Utara

Megapolitan
Gangster Bawa Senjata Kelillingi Tanjung Duren, Polisi Pastikan Tak Ada Korban

Gangster Bawa Senjata Kelillingi Tanjung Duren, Polisi Pastikan Tak Ada Korban

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Brigadir RAT, Sebut Kematian Disebabkan Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Brigadir RAT, Sebut Kematian Disebabkan Bunuh Diri

Megapolitan
Suramnya Kondisi RTH Tubagus Angke, Diduga Jadi Tempat Prostitusi dan Banyak Sampah Alat Kontrasepsi Berserakan

Suramnya Kondisi RTH Tubagus Angke, Diduga Jadi Tempat Prostitusi dan Banyak Sampah Alat Kontrasepsi Berserakan

Megapolitan
Polda Sulut Benarkan Brigadir RAT Jadi Ajudan Pengusaha di Jakarta, tetapi Tak Izin Pimpinan

Polda Sulut Benarkan Brigadir RAT Jadi Ajudan Pengusaha di Jakarta, tetapi Tak Izin Pimpinan

Megapolitan
Mantan Karyawan Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris untuk Bayar Utang Judi dan Beli Motor

Mantan Karyawan Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris untuk Bayar Utang Judi dan Beli Motor

Megapolitan
Pabrik Arang di Balekambang Baru Disegel, Warga Sudah Hirup Asap Pembakaran Arang Selama 15 Tahun

Pabrik Arang di Balekambang Baru Disegel, Warga Sudah Hirup Asap Pembakaran Arang Selama 15 Tahun

Megapolitan
Baru Kerja Sebulan, Eks Manajer Resto Milik Hotman Paris Gelapkan Uang Rp 172 Juta

Baru Kerja Sebulan, Eks Manajer Resto Milik Hotman Paris Gelapkan Uang Rp 172 Juta

Megapolitan
Sudah 4 Bulan Permukiman Cipayung Depok Banjir, Akses Jalan Bulak Barat-Pasir Putih Terputus

Sudah 4 Bulan Permukiman Cipayung Depok Banjir, Akses Jalan Bulak Barat-Pasir Putih Terputus

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com