Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peneliti IPB: Potensial Ekowisata Bogor Belum Tergarap Baik

Kompas.com - 31/07/2015, 01:07 WIB

BOGOR, KOMPAS.com - Peneliti sekaligus Guru Besar IPB di Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata, Prof DR. E.K.S. Harini Muntasib menyatakan wilayah barat Kabupaten Bogor, seperti Jasinga, Leuwiliang, Ciampea dan sekitarnya memiliki potensi ekowisata asli yang belum tergarap dengan baik.

"Saya melakukan penelitian prioritas di Kabupaten Bogor, wilayah yang cukup potensial dikembangkan ekowisata asli adalah Barat, di sana ada banyak terdapat situs dan goa-goa yang menarik wisatawan," kata Prof Harini dalam dialog dengan wartawan di Kampus IPB Baranangsiang, Kamis (30/7/2015).

Dikatakannya, terdapat tiga mulut goa di wilayah Barat Kabupaten Bogor yang bisa dikembangkan menjadi ekowisata asli yang akan jauh lebih menarik dari pada Puncak dan sekitarnya.

Ia menjelaskan, konsep ekowisata merupakan pengelolaan kawasan wisata secara alami, dimana masyarakat lokal dilibatkan dan ikut merasakan manfaat dari kegiatan wisata setempat.

"Masyarakat adalah subjek dari ekowisata, bukan objek. Konsep ekowisata ini menjual program atau paket wisatanya, apa aja namanya, masyarakat ikut berperan dalam perencanaan setiap tahapan pengembangannya," katanya.

Ia mengatakan, Indonesia memiliki keunggulan pemadangan alamnya dilihat dari titik mana saja. Termasuk di Puncak, Kabupaten Bogor, tetapi sayangnya pemadangan itu sudah terhalang oleh pembangunan hotel dan warung-warung.

"Di Puncak sudah bukan ekowisata lagi, tetapi wisata buatan," katanya.

Prof Harini menyayangkan pemerintah daerah setempat belum tertarik untuk mengembangkan ekowisata alami, sehingga potensi yang ada jadi terabaikan. Penyebabnya, pimpinan Dinas Pariwisata dinilai tidak memahami konsep wisata dan bagaimana untuk mengembangkannya secara terpadu.

"Padahal sudah ada Peraturan Menteri Nomor 33 Tahun 2009 tentang pedoman pengembangan ekowisata di daerah yaitu adanya tim koordinasi ekowisata provinsi dan tim koordinasi ekowisata kabupaten/kota yang merupakan wadah koordinasi dan komunikasi antarpelaku ekowisata di daerahnya," kata dia.

Menurutnya, jika pemerintah daerah dapat menjadi fasilitator dalam mengembangkan ekowisata alami, keuntungan yang diperoleh jauh lebih besar dari Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) tetapi terjaganya ekosistem serta masyarakat mendapatkan manfaat dari sektor ekonomi yang berkembang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Begal Bikin Resah Warga, Polisi Janji Tak Segan Tindak Tegas

Begal Bikin Resah Warga, Polisi Janji Tak Segan Tindak Tegas

Megapolitan
PSI Terima Pendaftaran 3 Nama Bacawalkot Bekasi, Ada Nofel Saleh Hilabi

PSI Terima Pendaftaran 3 Nama Bacawalkot Bekasi, Ada Nofel Saleh Hilabi

Megapolitan
KPAI: Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak Meningkat 60 Persen

KPAI: Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak Meningkat 60 Persen

Megapolitan
Belum Laku, Rubicon Mario Dandy Rencananya Mau Dikorting Rp 100 Juta Lagi

Belum Laku, Rubicon Mario Dandy Rencananya Mau Dikorting Rp 100 Juta Lagi

Megapolitan
3 Pelaku Begal Casis Polri di Jakbar Residivis, Ada yang Bolak-balik Penjara 6 Kali

3 Pelaku Begal Casis Polri di Jakbar Residivis, Ada yang Bolak-balik Penjara 6 Kali

Megapolitan
LPSK Dorong Pemenuhan Akomodasi Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan, Termasuk Perlindungan

LPSK Dorong Pemenuhan Akomodasi Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan, Termasuk Perlindungan

Megapolitan
Pemkot Jakbar Imbau Warga dengan Ekonomi Mampu Tak Beli Elpiji 3 Kg

Pemkot Jakbar Imbau Warga dengan Ekonomi Mampu Tak Beli Elpiji 3 Kg

Megapolitan
Jasad Wanita di Selokan Jalan Juanda Bekasi, Korban Telah Hilang Selama 4 Hari

Jasad Wanita di Selokan Jalan Juanda Bekasi, Korban Telah Hilang Selama 4 Hari

Megapolitan
Jasad Perempuan Ditemukan di Selokan Bekasi, Polisi: Sempat Terlihat Sempoyongan

Jasad Perempuan Ditemukan di Selokan Bekasi, Polisi: Sempat Terlihat Sempoyongan

Megapolitan
Rubicon Mario Dandy Belum Juga Laku di Lelang meski Harganya Telah Dikorting

Rubicon Mario Dandy Belum Juga Laku di Lelang meski Harganya Telah Dikorting

Megapolitan
Remaja Perempuan Direkam Ibu Saat Bersetubuh dengan Pacar, KPAI Pastikan Korban Diberi Perlindungan

Remaja Perempuan Direkam Ibu Saat Bersetubuh dengan Pacar, KPAI Pastikan Korban Diberi Perlindungan

Megapolitan
Eks Warga Kampung Bayam Sepakat Pindah ke Hunian Sementara di Ancol

Eks Warga Kampung Bayam Sepakat Pindah ke Hunian Sementara di Ancol

Megapolitan
Kronologi Komplotan Remaja Salah Bacok Korban saat Hendak Tawuran di Cimanggis Depok

Kronologi Komplotan Remaja Salah Bacok Korban saat Hendak Tawuran di Cimanggis Depok

Megapolitan
Sampah Menggunung di TPS Kembangan, Ketua RT Sebut Kekurangan Petugas untuk Memilah

Sampah Menggunung di TPS Kembangan, Ketua RT Sebut Kekurangan Petugas untuk Memilah

Megapolitan
Ditetapkan sebagai Tersangka, Ini Peran 5 Pelaku Begal Casis Bintara Polri di Jakbar

Ditetapkan sebagai Tersangka, Ini Peran 5 Pelaku Begal Casis Bintara Polri di Jakbar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com